PALU, Kabar Selebes – Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah meminta pemimpin daerah ini harus memajukan daerah dan masyarakatnya.
“Siapapun yang memimpin harus punya visi untuk berkemajuan untuk daerah dan masyarakat,” kata Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulawesi Tengah Hadie Sutjipto usai memimpin Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) Muhammadiyah Sulawesi Tengah, Sabtu sore, 14 November 2020.
Smeentara itu, PW Muhammadiyah menyatakan secara organisasi, Muhammadiyah tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Bagi pengurus yang terlibat harus mengundurkan diri dari jabatan,” kata Hadie Sutjipto.
Menurut Hadie, secara organisasi tidak boleh berpolitik praktis tetapi kader Muhammadiyah yang tidak dilarang dengan ketentuan harus mengundurkan diri kepengurusan. “Keanggotaan di Muhammadiyah tetap hanya mundur dari kepengurusan,” ujar Hadie.
Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih antara organisasi dengan kegiatan politik yang bersangkutan.
Untuk ke depan, kepemimpinan di Sulawesi Tengah harus memperkuat untuk memajukan daerah.
Hal senada diungkapkan Sekretaris PW Muhammadiyah Sulawesi Tengah Amin Parakkasi.
Menurut Amin, pemerintah dan Muhammadiyah harus bisa bekerjasama dalam memajukan daerah. “Banyak program di Muhammadiyah yang bisa disinergikan dengan pemerintah,” kata Amin Parakkasi.
Muspimwil Muhammadiyah
Sementara dalam Muspimwil tahun 2020 ini, kata Hadie, dihadiri 14 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Se-Sulawesi
Tengah, serta dihadiri seluruh wakil Ortom (Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah).
Agenda Muspimwil, selain evaluasi hasil keputusan Muswil, Program Kerja dan Rekomendasi, juga membahas hal-hal urgen lainnya. Termasuk masalah penanganan Covid-19.
“Saat ini, di Sulawesi Tengah telah terbentuk Muhammadiyah Covid Centre Comand (MCCC), yang bersama pihak-pihak terkait, turut melakukan penanggulangan Covid-19. Belum lama ini, MCCC Sulteng dibantu seluruh MCCC tingkat Kabupaten dan Ortom, telah membagikan masker standar sebanyak 9.000 pieces,” kata Hadie.
Kata Hadie lagi, dalam situasi wabah Covid-19, sehingga pelaksanaan Muspimwil tahun 2020 ini, digelar secara virtual zoom telekonferensi video. Walaupun dilakukan secara online, namun Muspimwil digelar terbatas. Akses masuk ke room linkzoom, hanya diberikan untuk peserta dan anggota Muspimwil Tahun 2020. (ptr/fma)