POSO, Kabar Selebes – Miskomunikasi saat kampanye Paslon Bupati Verna –Yasin di wilayah kecamatan Pamona Timur, antar tim pendukung dan 2 orang petugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbang-Pol) Kabupaten Poso, akhirnya ditanggapi kepala Badan (Kaban) Kesbang-Pol setempat, M. Ari Pamungkas.
Dikatakan M. Ari Pamungkas, bahwa 2 orang petugas yang berada pada kampanye Paslon Verna – Yasin di wilayah kecamatan Pamona Timur tersebut, memang sedang dalam perintah tugas untuk melakukan monitoring. “Benar mereka berdua sedang dalam menjalankan tugas monitoring,” terangnya kepada sejumlah awak media, Jumat (16/10/2020).
Menurutnya, Kesbangpol memang punya tugas Pokok dan fungsi untuk turut serta menjaga serta meningkatkan stabilitas keamanan dan juga stabilitas politik.
Dengan adanya kegiatan politik di suatu wilayah, maka Kesbang –Pol sudah semestinya turut serta dalam melakukan pemantauan.
Monitoring ini kata dia juga merupakan perintah oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan pada Permendagri yang ada.
Ia pun menyatakan Kesbangpol merupakan bagian dari kelompok kerja bersama yang dibentuk oleh Bawaslu dan juga pihak Reskrim serta komponen lainnya terkait protokol kesehatan (Covid 19) dalam setiap tahapan Pilkada.
Selain itu M. Ari Pamungkas juga menegaskan, Kesbang-Pol kabupaten Poso dalam kerja-kerjanya selalu mengedepankan azas netralitas.
“Semua pihak melakukan aktivitas politik, termasuk Kampanye tetap kami lakukan monitoring dengan tetap mengacu pada berbagai aturan main yang berlaku,” urainya.
Demikian terkait peristiwa dugaan intimidasi atas petugasnya di lapangan oleh tim Paslon Verna – Yasin saat kampanye, M. Ari Pamungkas secara lapang menyatakan kemungkinan hal ini terjadi hanya karena adanya miskomunikasi.
“Semoga hal ini tidak terjadi lagi di lapangan dan kedepan kita semua akan mendapatkan hasil proses pemilukada yang baik, sebagaimana harapan masyarakat luas,” pungkasnya. (rdn/ap)
Laporan : Ryan Darmawan
