PALU, Kabar Selebes – Jaringan Arsitek Indonesia (JARI) Sulawesi Tengah bekerjasana dengan Tim Ekspedisi Putri Bahari Lawalata Institut Pertanian Bogor (IPB), Sagarmata Universiras Tadulako melakukan penanaman 300 pohon mangrove di Pantai Kelurahan Mamboro Induk, Kota Palu.
Penanaman pohon mangrove berlangsung Sabtu, 10 Agustus 2019. Bibit mangrove adalah bantuan dari JARI Sulawesi Tengah.
Ketua Dewan Pembina JARI Sulawesi Tengah H Iskandar Nongtji mengatakan penanaman pohon di daerah pasca bencana ini sangat penting. Selain untuk pelestarian lingkungan juga sebagai penghambat gelombang air laut.
“Mangrove ini cocok untuk kawasan pesisir sebagai langkah mitigasi bencana,” kata Iskandar Nongtji di sela-sela penanaman mangrove.
Iskandar berharap pesisir pantai Teluk Palu ýang cocok untuk ditanami mangrove agar menjadi perhatian kita semua untuk ditanami saja dengan mangrove.
Sementara itu, Ketua Tim Ekspedisi Putri Bahari Lawalata IPB Bogor, Indriani Widyawati mengungkapkan, benih mangrove dari JARI Sulawesi Tengah dab penanaman melibatkan berbagai pihak.
“Bahkan Koko dan Cici serta Duta Pariwisata Sulawesi Tengah dan Mangrovers ikut menanam mangrove,” kata Indriani.
Sedangkan ekspedisi yang dipimpinnya adalah untuk melakukan pengambilan data untuk mengetahui kondisi pesisir Teluk Palu pasca tsunami.
Penanaman mangrove ini juga dalam rangka Hari Konservasi Nasional 201o.
Penanaman mangrove ini memilih lokasi pantai Mamboro karena sebelumnya pernah ditanami dan memang berdampak tsunami. Mangrove juga bisa memecah ombak yang bisa mengancam wilayah pesisir.
Indriani mengungkapkan, substract pesisir Teluk Palu mengalami perubahan sejak tahun 1980-an. Perubahan itu disebabkan dampak penebangan pohon di hulu sungai yang membawa materail pasir dan berujung di Teluk Palu, lalu membentuk sedimen.
Selain itu, tim Ekspedisi Putri Bahari juga melakukan pendidikan mitigasi bencana bagi anak sekolah di SDN 3 Talise. Ekspedisi dihelat 1 – 14 Agustus 2019. (patar)