PALU, Kabar Selebes – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah mencatat, ekonomi Sulawesi Tengah semester I-2019 dibandingkan semester I-2018 (c-to-c) tumbuh 6,80 persen. Pertumbuhan terjadi hampir disemua lapangan usaha dengan pertumbuhan kumulatif tertinggi pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, yaitu sebesar 14,12 persen. Pertumbuhan yang cukup tinggi juga terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial, serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang masing-masing tumbuh sebesar 13,15 persen dan 11,16 persen.
“Bila dilihat dari sumber pertumbuhannya, ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah semester I-2019 (c-to-c) yang sebesar 6,80 persen tersebut paling besar disumbang oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,07 persen, diikuti lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 1,20 persen, dan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,20 persen. Sedangkan untuk sektor Konstruksi berkontribusi sebesar 0,95 persen, dan lapangan usaha lainnya memiliki andil sebesar 1,37 persen terhadap pertumbuhan ekonomi yang tercipta,” kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis BPS Sulteng Rukhedi.
Menurut Rukhedi, struktur perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha semester I-2019 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (26,81 persen); Pertambangan dan Penggalian (14,48 persen); Konstruksi (12,52 persen); serta Industri Pengolahan (12,36 persen).
“Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II-2019 jika dibandingkan dengan triwulan II-2018 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,62 persen. Pertumbuhan tersebut dicapai oleh peningkatan produksi pada hampir seluruh lapangan usaha. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 19,11 persen, diikuti lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,64 persen, serta pada lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 12,46 persen,” katanya.
Rukhedi menjelaskan, ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 5,64 persen. Pertumbuhan tersebut dicapai oleh peningkatan nilai tambah bruto pada hampir seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar 28,60 persen, diikuti peningkatan pada lapangan usaha Konstruksi yang tumbuh 9,88 persen, serta lapangan usaha Real Estate sebesar 7,63 persen.
“Jika dilihat dari sumber pertumbuhannya, ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 (q-to-q) yang tumbuh sebesar 5,64 persen, paling tinggi disumbang oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 1,57 persen, diikuti lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,47 persen, serta lapangan usaha Konstruksi sebesar 1,04 persen. Sedangkan untuk lapangan usaha Pertambambangan dan Penggalian berkontribusi sebesar 0,64 persen, dan lapangan usaha lainnya memiliki andil sebesar 0,93 persen terhadap pertumbuhan ekonomi yang tercipta,” jelasnya.
Untuk penciptaan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah semester I 2019 (c-to-c) paling besar disumbang oleh komponen Ekspor dengan kontribusi sebesar 9,18 persen, diikuti kontribusi komponen Impor dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT masing-masing sebesar 6,31 persen dan 0,38 persen. Cukup besarnya peran komponen Ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi semester I 2019 (c-to-c) didukung oleh kinerja ekspor barang dan jasa Sulawesi Tengah yang mengalami kenaikan 17,16 persen.
Pertumbuhan ini didorong oleh munculnya produk amoniak mulai triwulan III tahun 2018. Sementara itu untuk kinerja positif komponen Impor diantaranya didukung oleh meningkatnya impor terutama nikel ore dan besi untuk bahan baku stainless stell. Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh komponen Ekspor yang mencapai 52,04 persen dari PDRB Provinsi Sulawesi Tengah. Komponen lain yang berkontribusi besar adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) (47,26 persen) dan komponen PMTB (37,28 persen). (patar)