PALU, Kabar Selebes – Sekitar 34 kepala keluarga pengungsi masih menempati tenda-tenda darurat di halaman Masjid Babulkhairaat, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kota Palu. Padahal di areal tersebut sudah berdiri bangunan hunian sementara (huntara) sumbangan Bank Indonesia (BI), Perwakilan Sulawesi Tengah.
Yahdi, salah seorang pengungsi dari Kelurahan Tavanjuka mengatakan warga sempat menempati bangunan huntara namun diminta keluar lagi karena belum diserahkan. Selain itu, meteran listrik belum juga terpasang.
“Kalau hujan, warga terpaksa masuk ke huntara. Saat ini warga menumpang listrik dari masjid dan air dari sekolah di berdekatan dengan bangunan huntara,” kata Yahdi, Kamis, 24 Januari 2019.
Yahdi bersama warga yang tinggal di tenda-tenda darurat berharap huntara ini segera bisa diserahkan penggunaannya bagi pengungsi.
Sebemarnya Yahdi sudah memperbaiki kembali rumahnya di Jalan Gusti Ngurah Rai. Namun anak-anaknya masih trauma tinggal di rumahnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah Miyono dalam sebuah kesempatan mengatakan, pihaknya menunggu pemasangan jaringan listrik dari PT PLN sebelum memyerahkan penggunaan huntara ke pengungsi.
“Bangunan sudah selesai tinggal listrik saja yang belum terpasang. Kita berharap jaringan listrik segera teratasi,” kata Miyono.
Di lokasi itu, Bank Indonesia membangun 36 bilik bagi pengungsi yang menempati tenda-tenda darurat.
Pengungsi berasal dari Kelurahan Tavanjuka, Jalan Jamur bahkan dan Petobo.
Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Lamakarate menegaskan agar huntara-huntara yang sudah selesai dibangun agar segera dialiri listrik agar bisa ditempati pengungsi. (Patar)