PALU, Kabar Selebes – Yayasan Gerakan Turun Tangan Palu menggelar aksi bersih-bersih di lokasi bekas bencana alam likuifaksi Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Senin (22/02/2021). Aksi itu digelar sebagai bentuk kampanye pengelolaan sampah yang saat ini masih kurang diperhatikan oleh masyarakat setempat.
“Kegiatan ini juga sebagai bentuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2021,” kata Inggrid Setyawati, kordinator Turun Tangan Palu kepada KabarSelebes.ID.
Menurut Inggrid, lokasi itu dipilih sebab berdekatan dengan jalan poros yang notabenenya tidak pantas dijadikan untuk tempat pembuangan sampah. Padahal di lokasi itu juga sudah jelas terpampang tulisan larangan membuang sampah.
“Belum lagi di tempat ini seperti kita ketahui merupakan titik likuifaksi 28 September 2018 dan masih ada korban yang belum ditemukan,” ujarnya.
Olehnya kata dia, dengan adanya aksi bersih-bersih itu tidak ada lagi masyarakat yang membawa sampah rumah tangga ke tempat itu dan membuang pada tempat yang sudah disediakan.
“Ini akan menjadi fokus kami ke depan agar masyarakat sadar, bahwa jangan membuang sampah sembarangan apalagi masih banyak korban yang belum ditemukan,” ujarnya.
Selain di Jalan Manggis, kelurahan Balaroa, menurutnya masih banyak tempat lainnya di kota Palu yang menjadi lokasi warga untuk menimbun sampah. Padahal di tiap kelurahan sudah ada disediakan oleh pemerintah tempat pembuangan sementara (TPS).
“Setelah dari sini kami juga akan fokus ke jalan Kana,” tandas Inggrid.
Diketahui Turun tangan Palu merupakan yayasan yang sudah ada di Palu sejak tahun 2016. Selain peduli terhadap lingkungan, mereka juga membuat program lain seperti pemberdayaan kepada masyarakat kurang mampu, literasi kepada anak-anak dan project kemanusiaan lainnya. (ap)
Laporan: Adi Pranata