SIGI, Kabar Selebes – Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga di tengah Pandemi Covid-19, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah mengasah keterampilan perempuan penyintas gempa dan likuefaksi Kabupaten Sigi mengembangkan potensi industri rumahan.
Upaya itu dilakukan mengingat pascagempa 28 September 2018 ditambah dengan wabah pandemi Covid-19, perempuan menjadi satu komponen masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi yang paling terdampak
IAIN Palu turut memberikan kepedulian terhadap penyintas termasuk dalam rangka membantu pemerintah meringankan beban perempuan. “Dengan memulai melakukan kegiatan peningkatan kapasitas perempuan yang tujuannya untuk membangun ketahanan perempuan di situasi kebencanaan,” ujar Dr. Rustina, Kepala Pusat Studi Gender IAIN Palu dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan perempuan mengembangkan industri rumahan (home industri), di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Sabtu (7/11/2020)
Rustina menjelaskan, untuk mengembangkan keterampilan perempuan mengembangkan industri rumahan, Pusat Gender IAIN Palu bekerjasama dengan Dharma Wanita IAIN Palu yang dipimpin oleh Hj Andi Dara Dewi.
Melalui sinergitas itu, perempuan di Kecamatan Sigi Biromaru dilatih membuat keripik, dan makanan olahan lainnya.
Selain itu, perempuan penyintas juga dilatih melakukan budidaya tanaman dengan memanfaatkan pekarangan rumah, meliputi kegiatan pelatihan merangkai bunga, hingga pembuatan taman.
“Kami juga telah melatih kelompok perempuan untuk membuat sabun mandi dan sabun cuci, agar mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli sabun mandi dan sabun cuci di pasar atau di pedagangan eceran,” kata Rustina.
Dijelasakan peningkatan kapasitas perempuan untuk membangun ketahanan di situasi kebencanaan, merupakan bentuk pengabdian terhadap masyarakat oleh IAIN Palu sebagai salah satu wujud menjalankan Tri Darma perguruan tinggi.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua Dharma Wanita IAIN Palu Hj Andi Dara Dewi mengatakan, pelatihan untuk pembangunan ketahanan dan ketangguhan perempuan merupakan salah satu program rutin lembaga yang dipimpinnya.
“Ini adalah program yang kami kolaborasi dengan Pusat Studi Gender IAIN Palu,” ungkapnya.
Menurut Hj Andi Dara Dewi, pelatihan keterampilan perempuan sangat penting dilakukan, selain berdampak pada peningkatan SDM dan keterampilan, serta ketahanan ekonomi rumah tangga, juga menjadi salah satu solusi untuk pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
“Program ini menjadi salah satu langkah pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di rumah tangga atau KDRT. Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, biasanya disebabkan oleh persoalan ekonomi,” sebutnya.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Palu, Dr Abidin Djafar mengutarakan, IAIN Palu lewat program pengabdian terhadap masyarakat berupaya membantu kelompok perempuan di Sigi untuk keluar dari persoalan yang melilitnya.
Apalagi kata dia persoalan pascabencana 28 September 2018 silam belum habis, kini warga khususnya penyintas perempuan kembali terlilit dengan sejumlah persoalan karena adanya pandemi COVID-19.
“Olehnya, IAIN Palu sebagai representatif negara mencoba mengeluarkan perempuan dari persoalannya,” ungkap Dr Abidin Djafar.
Ia menegaskan bahwa, pengabdian IAIN Palu kepada masyarakat menjadi satu keniscayaan bagi perguruan tinggi termasuk lembaganya.
Diketahui IAIN Palu telah memiliki beberapa desa binaan di Kabupaten Sigi di antaranya, Desa Loru dan Desa Pombewe. IAIN Palu terus memberikan perhatian serius terhadap desa-desa binaannya. (maf/ap)
Laporan : Mohammad. Arief