Jakarta, Kabar Selebes — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.697 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (16/10) sore. Posisi tersebut melemah dibandingkan perdagangan Kamis (15/10) sore di level Rp14.690 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.766 per dolar AS atau melemah dari Rp14.760 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,22 persen, dolar Singapura menguat 0,07persen, dan dolar Taiwan menguat 0,05 persen.
Selanjutnya peso Filipina menguat 0,06 persen, rupee India menguat 0,05 persen, yuan China menguat 0,37 persen, ringgit Malaysia menguat 0,12 persen, dan bath Thailand menguat 0,14 persen. Hanya won Korea Selatan melemah 0,36 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju masih bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,19 persen dan franc Swiss melemah 0,08 persen. Sementara dolar Australia menguat 0,16 persen dan dolar Kanada menguat 0,08 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan dolar hari ini dipengaruhi lonjakan kasus covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa.
Beberapa negara di benua biru seperti Inggris dan Prancis, menerapkan pembatasan baru untuk mengekang penyebaran virus mulai hari ini. Negara bagian Midwest AS juga mengalami lonjakan jumlah kasus covid-19 karena suhu turun.
“Lonjakan kasus di kedua sisi Atlantik memicu kekhawatiran lockdown baru dan kekhawatiran atas dampak merugikan pada pemulihan ekonomi. Ada lebih dari 7,9 juta kasus di A.S., dan lebih dari 38,8 juta kasus di seluruh dunia, pada 16 Oktober, menurut data Universitas Johns Hopkins,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Sementara itu, dari dalam negeri pergerakan rupiah dipengaruhi demonstrasi para mahasiswa terhadap penolakan UU Cipta Kerja. Karena itu menurutnya pemerintah harus terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya UU Omnibus Law tersebut secara masif dan lebih luas.
Dalam perdagangan akhir pekan ini, mata uang rupiah diprediksi ditutup melemah tipis 7 poin walaupun pada sesi pagi sempat melemah 40 poin dan ditutup di level Rp14.697 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp14.690 per dolar AS.
“Dalam perdagangan minggu depan tepatnya, Senin mata uang rupiah kemungkinan akan dibuka melemah walaupun sesi akhirnya ditutup menguat sebesar 5-40 poin di level Rp14.690-14.730 per dolar AS,” tandasnya. (fma)
Sumber : CNNIndonesia.com
