PALU, Kabar Selebes – Kota Palu mengalami deflasi 0,25 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar -0,25 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,70 persen.
Sementara Kota Luwuk, pada bulan ini mengalami inflasi 0,19 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,19 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 5,65 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Dumangar Hutauruk, saat menggelar siaran pers di Kantor BPS Sulteng, Senin, (03/02/2020).
Menurutnya, jika dilihat inflasi bulanan dan inflasi tahun kalender gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebesar -0,17 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun dari Januari 2019 hingga Januari 2020 sebesar 2,45 persen.
Deflasi pada bulan Januari 2020, kata dia, dipengaruhi oleh turunnya indeks harga
pada kelompok transportasi sebesar 2,12 persen, diikuti oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,33 persen), kesehatan (0,18 persen), perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,12 persen), serta perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,08 persen).
Sementara kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,62 persen), pakaian dan alas kaki (0,58 persen), perawatan pribadi dan
jasa lainnya (0,41 persen), makanan, minuman dan tembakau (0,20 persen), serta rekreasi, olahraga dan budaya (0,20 persen).
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 79 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 1,44 persen dan terendah di Kota Gorontalo sebesar 0,03 persen.
Kota Bau-Bau mengalami deflasi tertinggi sebesar 1,39 persen, sementara Kota Kudus mengalami deflasi terendah sebesar 0,01 persen.
Kota Palu menempati urutan ke-5 deflasi tertinggi baik di kawasan Sulampua maupun tingkat nasional, sementara Kota Luwuk menempati urutan ke-11 inflasi tertinggi di kawasan Sulampua dan urutan ke-69 tingkat nasional. (Sarifah Latowa)
