Tutup
PilihanSulawesi Tengah

Balai BPOM di Palu Lakukan Uji Sampel Makanan Takjil  

68
×

Balai BPOM di Palu Lakukan Uji Sampel Makanan Takjil  

Sebarkan artikel ini
Petugas BPOM di Palu memeriksa makanan.(Foto: Indrawati)

PALU, Kabar Selebes – Dalam upaya melindungi masyarakat dari peredaran pangan olahan yang tidak memenuhi syarat, Balai Besar POM  (BBPOM) di Palu melakukan intensifikasi pengawasan dengan target menu berbuka puasa atau takjil.  

Kepala BBPOM di Palu Agus Rianto mengatakan bahwa giat pengawasan takjil difokuskan pada makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Pengawasan diintensifkan di bulan ramadhan di beberapa tempat diantaranya pusat takjil Palu Barat, pusat takjil Palu Selatan pusat takjil Kecamatan Ulujadi hingga pusat takjil Taweli. Dan akan dilakukan seminggu sekali.  

Advertising

Pengujian jajanan takjil merupakan bentuk pengawasan pos market yang dilakukan oleh Balai BPOM di Palu untuk menjamin jajanan takjil di kota untuk menjamin jajanan takjil aman pada bulan selama bulan suci ramadhan sehingga dapat melindungi masyarakat dari produk bahan olahan yang mengandung bahan berbahaya.  

BPOM fokuskan kandungan bahan berbahaya di dalam takjil tersebut diantaranya formalin, boraks,pewarna rhodamin b dan pewarna methanyl yellow. 

Lebih lanjut Kepala Balai BPOM di Palu Agus memberikan  tips kepada masyarakat agar cerdas memilih makanan yang tidak memiliki kandungan berbahaya yakni ; 

“ Ada beberapa ciri ciri yang mengandung bahan berbahaya diantaranya makanan yang memiliki warna yang mencolok dan cenderung pekat, Kerupuk yang mengandung bahan boraks, atau methanyl Yellow biasanya teksturnya lebih renyah dan memiliki warna kuning pekat,” Kata Agus Rianto (3/4/2022). 

Untuk itu ia mengimbau kepala masyarakat atau konsumen untuk memilih makanan yang sehat benar dari 3 macam cemaran yaitu cemaran fisik m, cemaran kimia dan cemaran biologis. 

Cemaran fisik dapat dilihat secara visual, kemudian secara kimia yakni agar jangan membeli makanan yang dibungkus dari kertas koran karena ini akan menyebabkan indikasi zat kimia dari bahan koran tersebut, sedangkan cemaran biologis dapat terlihat dari penjualnya apakah menerapkan sanitasi higienis atau tidak.(iz) 

Laporan : Indrawati Zainuddin 

Silakan komentar Anda Disini….