Tutup
Ekonomi

Kejahatan Digital Perbankan Makin Marak, Yuk Kenali Ciri-cirinya

×

Kejahatan Digital Perbankan Makin Marak, Yuk Kenali Ciri-cirinya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi - Keamanan moblie banking harus ditingkatkan seiring dengan melesatnya transaksi digital banking, - BNI

Lantas, apa saja kejahatan perbankan itu?

Dahulu, sebelum maraknya transaksi keuangan digital, kejahatan-kejahatan perbankan yang dikenal adalah Skimming. Yaitu pencurian data informasi kartu debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada magnet stripe kartu debit secara ilegal. Data yang sudah dicuri lalu dipindahkan ke kartu palsu dan digunakan oleh pelaku untuk transaksi di ATM, transaksi belanja di mesin EDC dan transfer melalu virtual account atau antar bank.

Advertising

Ada juga Social Engineering yaitu teknik untuk mendapatkan data dan informasi dengan cara mempengaruhi pikiran seseorang dengan memanipulasi psikologis dan emosional melalui suara, gambar atau tulisan persuasif yang meyakinkan.

“Social engineering ini cara yang lebih halus tetapi impact-nya lebih besar. Dia tidak perlu media dan bisa mengambil begitu saja,” kata Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Bank BNI Rayendra Minarsa Goenawan pada kesempatan yang sama.

Bank BNI sendiri kata Rayendra memiliki perlindungan nasabah yang baik jika tersandung kasus-kasus seperti disebutkan diatas.

Setelah skimming dan social engineering, saat ini kejahatan perbankan memiliki karakter yang semakin canggih. Tingginya transaksi digital yang dilakukan secara mobile justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kejahatan di dunia digital biasa menggunakan sistem zero click dan singel click. 

Zero click adalah cara para peretas dengan menanamkan virus malware dimana korbannya tidak sengaja menginstalnya di perangkat sehingga seuruh perangkat mobile bisa dimonitoring dan dikontrol. Sementara single click ini mengembangkan cara social engineering dimana user dipaksa untuk klik minimal sekali pada link yang disebar sehingga seluruh akses login baik password maupun PIN internet banking bisa diakses secara leluasa oleh pelaku kejahatan.

“Biasanya link itu dikirim melalui whatsapp atau email dengan nama yang menyerupai beberapa bank. Link itu disertai dengan informasi perbankan yang seolah-olah benar dikeluarkan oleh bank dan korban diarahkan untuk mengklik link yang tertera,” kata Guru besar Ilmu Komputer Sains Universitas Sampoerna, Prof. Teddy Mantoro.

Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari kejahatan digital?

Prof. Teddy Mantoro Prof. menyarankan agar masyarakat meningkatkan keamanan digital pribadi. Ada 11 hal yang perlu diketahui untuk keamanan digital pribadi.

1. Jauhi Gawai saat Emosi

2. Pakai Sumber Internet Sendiri

3. Hati-hati saat “Meeting Online”/ Webcam dengan Orang Asing

4. Hati-hati saat Memposting

5. Belanja Online di Platform/Akun Trusted

6. Password Harus Berbeda-beda Tiap Platform

7. Pilih Password yang Kuat

8. Pakai VPN

9. Safe Browsing

10. Provacy Setting On

11. jaga Informasi Pribadi

“Selain yang 11 itu, pelanggan juga diminta untuk cakap, berpengetahuan digital yang baik dan senang belajar dan hati-hati dengan berfikir dua kali sebelum memasukkan login id dan password termasuk dalam melakukan transaksi. Pelanggan yang cakap dia akan mengaktifkan TFA atau two factor authentication serta password tidak boleh sama pada semua platform,” tandas Prof. Teddy Mantoro. (abd)

Laporan : Abdee Mari

Silakan komentar Anda Disini….