PALU, Kabar Selebes – Partai Koalisi BERAMAL Sulawesi Tengah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait video viral yang menampilkan dua penyanyi berjoget dengan gerakan erotis bersama seorang anak di hunian tetap Kuwait, Desa Doda, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi. Video tersebut berlatar belakang spanduk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Ahmad HM Ali-Abdul Karim Aljufri.
Juru Bicara Koalisi BERAMAL, Ruslan Sangadji, menyatakan permintaan maaf tersebut diperlukan untuk mengklarifikasi insiden yang terjadi di luar jadwal kampanye resmi.
“Kami tidak bermaksud ‘cuci tangan’. Kejadian itu memang benar ada, namun berlangsung setelah acara kampanye resmi telah bubar,” ungkap Ruslan saat memberikan keterangan di Sekretariat Partai Koalisi BERAMAL Sulteng, Palu, Rabu (16/10/2024).
Ruslan menjelaskan bahwa kampanye tim BERAMAL dilakukan dalam dua sesi setiap hari. Sesi pertama berlangsung pada sore hari pukul 15.30-17.30 WITA, dan sesi kedua pada malam hari pukul 19.30-22.00 WITA. Terkadang, kampanye juga dilakukan pada pagi hari dari pukul 10.00 hingga 12.30 WITA.
“Setelah waktu kampanye yang dijadwalkan itu berakhir, acara resmi pun bubar,” tegasnya.
Ia menambahkan, meskipun kandidat masih berada di lokasi setelah acara resmi selesai, biasanya mereka hanya melayani foto bersama warga sebelum pulang. Sementara juru kampanye yang hadir juga akan langsung meninggalkan lokasi setelah kampanye selesai.
Ruslan mengakui adanya kelalaian dari panitia kampanye terbatas di lokasi tersebut yang tidak segera mencabut spanduk kandidat setelah acara resmi berakhir.
“Biasanya kami langsung mencabut backdrop setelah kampanye. Atas kelalaian ini, kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah terkait video yang tidak mendidik itu,” ucapnya.
Ruslan juga menilai bahwa narasi mengenai eksploitasi anak di bawah umur yang beredar di media sosial adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab.
“Anak yang ada di video tersebut bukan berasal dari pihak kami, dan kejadian berlangsung saat acara telah bubar. Kami mohon maaf atas situasi yang mengganggu banyak pihak,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa Partai Koalisi BERAMAL menolak segala bentuk kegiatan yang mengandung unsur seksisme atau melibatkan anak dalam konteks yang tidak pantas.
“Kampanye kami berfokus pada isu-isu penting dan program pembangunan, bukan kegiatan yang tidak mencerminkan nilai etika,” jelas Ruslan.
Menurutnya, insiden tersebut tidak mencerminkan pasangan Ahmad HM Ali dan Abdul Karim Aljufri maupun tim kampanye BERAMAL. Ruslan juga menegaskan komitmen timnya untuk menjalankan kampanye yang bersih, bermartabat, dan mendidik.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap fokus pada program-program yang kami tawarkan dan melupakan video yang tidak mendidik itu,” katanya.
Ruslan menambahkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat klarifikasi kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Tengah, berharap agar kesalahpahaman dapat dihilangkan dan masyarakat mendapatkan informasi yang benar.
“Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,” tutupnya.