PALU, Kabar Selebes – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo meminta agar menghentikan aksi penebangan liar di hulu sungai untuk mencegah terjadinya bencana banjir bandang.
Hal itu disampaikan Doni Monardo di depan masyarakat Desa Bolapapu, Kecmaatan Kulawi Kabupaten Sigi, Sabtu siang, 14 Desember 2019. Doni Monardo berada di Kulawi untuk melihat dari dekat kondisi desa tersebut setelah dihantam banjir bandang, 12 Desember malam lalu.
“Presiden RI memerintahkan agar BNPB meningkatkan upaya upaya pencegahan Bencana sehingga Kepala BNPB meminta masyarakat untuk menjaga alam dan masyarakat mematuhi aturan untuk tidak merusak hutan. Jagalah alam supaya alam menjaga kita,” kata Doni Monardo.
Lebih jauh Doni menyampaikan bahwa kehadirannya bersama jajaran BNPB untuk memastikan bahwa negara hadir untuk melindungi masyarakat untuk bersama sama masyarakat mengatasi permasalahan yang terjadi.
Pada kesempatan itu Doni Monardo menyerahkan bantuan Rp500 juta dana siap pakai untuk penanganan pasca bencana serta bantuan rendang satu ton dari Gubernur Sumatera Barat untuk masyarakat korban bencana. Doni juga memberikan dukungan dana sebesar Rp2 miliar untuk menyediakan bibit pohon di wilayah yang rawan longsor.
“Sepanjang jalan saya perhatikan gunung-gunung yang begitu rawan terjadinya longsor. BNPB punya sisa dana bantuan luar negeri sebesar Rp2 miliar akan disalurkan melalui pemerintah propinsi untuk program pembibitan.
BNPB juga, kata Doni menyiapkan program Katana (Kampung Tangguh Bencana) dengan memberikan mitigasi kebencanaan bagi masyarakat seluruh Indonesia yang teridentifikasi rawan bencana.
Kepala BNPB untuk melihat secara langsung dampak bencana Banjir dan Longsor Desa Poi dengan harapan kiranya Kepala BNPB dapat memberikan perhatian dan dukungan dalam penanggulangan dampak bencana yang terjadi di desa Poi.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa banjir bandang di Bolapapu ini bukanlah yang pertama kalinya. “Tahun 2011 yang lalu saya juga hadir ditempat ini untuk melihat bencana yang sama seperti ini. Ini peristiwa yang berulang dan mungkin akan terus terjadi ke depan. Apakah kita mau begini terus. Olehnya saya berharap kepada masyarakat untuk secara menjaga alam dengan baik saya dan mematuhi apa yang sudah disampaikan pemerintah,” kata Longki.
Lokasi bencana ini, tambah Longki Djanggola ditetapkan sebagai zona merah dan tidak boleh dihuni lagi dengan jarak 50 meter sisi kiri dan kanan sepanjang bantaran sungai.
Bencana banjir bandang 12 Desember 2019 lalu, menyebabkan dua korban jiwa dan merusak puluhan rumah. Hingga saat ini ratusan masyarakat masih mengungsi di sejumlah titik. Sementara anggota kepolisian dan TNI dikerahkan untuk membersihkan rumah-rumah warga yang digenangi lumpur.
Kunjungan kerja Kepala BNPB ini turut mendampingi sejumlah deputi di BNPB, pejabat BPBD Sulteng dan Sigi, Wakil Gubernur Sulteng Rusli Dg Palabbi, Danrem 132/Tadulako Kol Inf Agus Sasmita, serta Bupati Sigi Moh Irwan.(Patar)
Dua ibu rumah tangga melintasi tumpukan lumpur dan batu-batu besar yang merusak sejumlah rumah warga pasca banjir bandang, 12 Desember 2019 lalu. (Foto Patar)