Tutup
Pilkada

Ribuan Warga Parigi Moutong Gelar Aksi Protes, Desak Pemilu Ulang 

33
×

Ribuan Warga Parigi Moutong Gelar Aksi Protes, Desak Pemilu Ulang 

Sebarkan artikel ini
Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Parigi Moutong Peduli Demokrasi menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu sore, 4 Desember 2024, sekitar pukul 16.00 WITA.

PARIGI, Kabar Selebes – Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Parigi Moutong Peduli Demokrasi menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu sore, 4 Desember 2024, sekitar pukul 16.00 WITA.

Massa berkumpul di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Parigi Moutong untuk menyuarakan protes atas hilangnya hak pilih mereka dalam Pilkada serentak yang digelar pada 27 November 2024. 

Sekitar 1.000 orang, mayoritas warga yang merasa dirugikan, menghadiri aksi tersebut. Mereka menuding KPU gagal menjalankan tugasnya secara profesional dan amanah, sehingga menyebabkan ratusan ribu warga Sulawesi Tengah kehilangan kesempatan memberikan suara. 

Aksi ini dimulai dengan orasi penuh emosi yang mengecam penyelenggaraan Pilkada. Massa juga membakar ban di lokasi sebagai bentuk protes. Dalam tuntutannya, mereka meminta KPU dan Bawaslu bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi. 

Massa menuntut KPU bertanggung jawab atas hilangnya hak suara warga, yang mereka anggap sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip demokrasi. 

Aliansi juga mendesak pemungutan suara ulang di seluruh wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Parigi Moutong, untuk memperbaiki kekacauan yang terjadi. 

Massa meminta Bawaslu menindak tegas oknum penyelenggara Pilkada yang diduga sengaja menghilangkan hak suara warga. Mereka juga menuntut investigasi dan pemberian sanksi hukum kepada pihak yang terlibat. 

 “Demokrasi hanya bisa ditegakkan jika setiap warga negara diberikan hak pilihnya tanpa terkecuali. Penyelenggara pemilu harus bertindak profesional dan bertanggung jawab atas kesalahan ini,” kata Koordinator aksi, Fadli A. Azis, dalam orasinya. 

Aksi berlangsung hingga malam hari dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Meski sempat terjadi pembakaran ban, situasi tetap terkendali dan tidak berkembang menjadi kericuhan. 

Hingga berita ini diturunkan, pihak KPU dan Bawaslu Kabupaten Parigi Moutong belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan massa. 

Aliansi Masyarakat Parigi Moutong Peduli Demokrasi menegaskan akan melanjutkan aksi protes jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. “Kami tidak akan berhenti sampai hak kami dipulihkan,” tegas Fadli. (***)

Silakan komentar Anda Disini….