AMPANA, Kabar Selebes – Koalisi partai politik pengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tojo Unauna nomor urut 3, Sovianur Kure dan Lucky Lasahido (SOLUSI), mengajukan protes keras kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tojo Unauna. Mereka menduga adanya upaya sabotase terhadap jadwal kampanye pasangan SOLUSI pada Jumat, 21 November 2024.
Hal ini terkait dengan undangan rapat sosialisasi dan koordinasi PKPU Nomor 17 Tahun 2024 tentang pemungutan dan perhitungan suara yang dilayangkan KPU kepada pimpinan partai politik se-Kabupaten Tojo Unauna. Rapat tersebut dijadwalkan berlangsung di salah satu hotel di Ampana pada pukul 13.30 WITA, bersamaan dengan jadwal kampanye pasangan SOLUSI.
Juru bicara Koalisi Pengusung, Jafar Amin, dalam keterangannya kepada media pada Kamis (20/11/2024), menyebut tindakan KPU sebagai bentuk ketidakprofesionalan yang patut diduga sebagai upaya mengganggu agenda kampanye pasangan SOLUSI.
“Kami memprotes keras tindakan ini. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU seharusnya bersikap netral dan tidak membuat kebijakan yang berpotensi mengganggu jadwal kampanye. Besok, kami akan mendatangi kantor KPU Tojo Unauna untuk menyampaikan keberatan secara resmi,” tegas Jafar Amin.
KPU Tojo Unauna Membantah Tuduhan Sabotase
Sementara itu, Sekretaris KPU Tojo Unauna, Moh. Fitra Akbar, ketika dimintai keterangan melalui sambungan telepon, membantah tudingan adanya sabotase. Ia menjelaskan bahwa jadwal undangan tersebut telah diputuskan melalui rapat pleno bersama Ketua KPU dan tidak bermaksud mengganggu jadwal kampanye pasangan SOLUSI.
“Semua keputusan, termasuk jadwal undangan rapat, ditetapkan melalui rapat pleno. Tidak ada yang namanya sabotase. Jika ada penyesuaian terkait jadwal kampanye pasangan SOLUSI, hal tersebut akan dirapatkan kembali,” kata Moh. Fitra Akbar.
Hingga saat ini, KPU Tojo Unauna belum menerima surat resmi permohonan penundaan rapat dari pihak terkait. Namun, KPU akan tetap mempertimbangkan masukan jika ada potensi benturan jadwal dengan agenda kampanye pasangan calon tertentu.
Koalisi SOLUSI berharap permasalahan ini segera diselesaikan demi memastikan netralitas dan profesionalisme KPU dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu.(shl)