POSO, Kabar Selebes – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Provinsi Sulawesi Tengah, Mayjend (Purn) Sulaiman Agusto Hambuako melanjutkan kampanye dialogisnya di wilayah kabupaten Poso di Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Senin (11/11/2024) malam.
Cawagub Sulteng Mayjend (Purn) Sulaiman Agusto Hambuako berjanji akan menghadirkan Program Pendidikan Gratis yang bisa dinikmati semua kalangan. Pendidikan gratis untuk siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) serta bantuan pendidikan untuk mahasiswa berprestasi.
“Ditahun 2024 Pemprov Sulteng di kepimpinan H Rusdy Mastura menggelontorkan dana pendidikan sebesar 30 Milliar dan di tahun 2025 mencapai 100 Milliar, jadi sekolah gratis untuk adik-adik kita yang tidak mampu, biar adik-adik kita cerdas. Jadi, semua (bisa) sekolah, nggak ada yang nggak sekolah,” ungkapnya.
Sulaiman Agusto menyoroti peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengajar. Menurutnya peningkatan kualitas pendidikan sangat tergantung dengan SDM bagi tenaga pengajar.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Kalau kita ingin mutu pendidikan yang berkualitas, para guru pengajar juga harus mendapat dukungan dengan baik, kita akan sekolahkan di luar negeri untuk peningkatan SDM, jadi pulang bukan buat tudung saji tapi buat handphone,” imbuhnya.
Banyak kalangan warga menyambut positif inisiatif ini, salah satunya Arini yang hadir pada kampanye terbatas, Menurutnya, program pendidikan gratis akan sangat membantu keluarganya untuk meneruskan pendidikan tanpa khawatir soal biaya.
“Ini sangat bermanfaat bagi kami Pak, kami warga yang tidak mampu dengan program pendidikan gratis ini kami bisa menyekolahkan anak dan keluarga kami, dengan program pendidikan gratis kami pasti terbantukan, kami dukung pastinya,” tuturnya.
Selain Pendidikan Gratis, Sulaiman Agusto juga menyinggung penyediaan BPJS gratis bagi seluruh masyarakat Sulteng, mengingat masih banyak warga yang belum memiliki akses jaminan kesehatan ini.Harapan masyarakat agar BPJS Kesehatan gratis dapat terwujud.
Sulaiman Agusto menjelaskan, banyak warga Sulteng yang kesulitan mengakses BPJS Kesehatan akibat faktor administratif, seperti tunggakan pembayaran dan status yang tidak terdaftar sebagai peserta, terutama bagi warga miskin yang bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI).
“Di tahun 2024 pemerintah menganggarkan dana sebesar 43 Miliar dan kuota tersisasaat ini sebesar 10% untuk pelayanan BPJS, Jika kami terpilih kembali kami akan menaikkan lebih di tahun 2025 dan akan memastikan bahwa masyarakat tidak lagi terhambat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” tegasnya.
Mantan Pangdam Tanjung Pura itu akan membuat program untuk memudahkan putra daerah sulteng menjadi prajurit TNI dengan melakukan kerja sama dengan korem dan kodim di wilayah Sulteng.
“Kita akan didik anak-anak kita menjadi prajurit TNI, kita bekerja sama dengan Korem dan Kodim untuk melatih anak-anak kita, sehingga pada saat ikut tes mudah untuk mengikutinya, semuanya gratis tidak ada pungutan biaya masuk TNI,“ ujarnya.(*)