POSO, Kabar Selebes – Koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar Poso secara resmi mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 03, Verna GM Inkiriwang dan Soeharto Kandar, pada Pilkada Serentak 2024.
Sekretaris DPD Partai Golkar Poso, Victor Legarano, mengungkapkan bahwa selama ini Demokrat dan Golkar sering menjadi rival dalam kancah politik. Namun, kini keduanya bersatu demi kemenangan Verna-Soeharto.
“Hari ini, sesuai keputusan pimpinan partai di pusat, Demokrat dan Golkar bersatu untuk mendukung Verna-Soeharto,” ujar Victor dalam orasi politik pada Kampanye Terbatas di Desa Watuawu, Minggu sore (3/11).
Victor menjelaskan, pada Pilkada sebelumnya Verna membawa tujuh misi, namun pada Pilkada 2024, pasangan Verna-Soeharto mengusung visi “Kabupaten Poso Makin Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan,” yang akan dijalankan melalui sembilan misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Poso.
“Visi dan misi ini, kalau diartikan dalam bahasa sehari-hari, adalah janji politik. Semua kandidat akan menyampaikan visi, misi, atau janji politik saat berkampanye,” kata Victor.
Namun, Victor menekankan bahwa janji politik hanya bisa direalisasikan dengan dukungan anggaran yang cukup, agar tidak hanya sekadar janji.
Victor kemudian menguraikan kekuatan koalisi Demokrat dan Golkar. Koalisi ini memiliki pengaruh besar di tingkat DPR RI, dengan keterwakilan dari Partai Demokrat melalui Ellen Ester Pelealu, ibu dari Verna Inkiriwang.
Dari Partai Golkar, ada Muhidin M Said yang menjabat sebagai Wakil Ketua Banggar, serta Beniyanto Tamoreka.
Di tingkat DPRD Sulawesi Tengah, Partai Golkar berhasil menempatkan HM Arus Abdul Karim sebagai Ketua DPRD, didukung oleh dua perwakilan di dapil VII (Poso-Tojo Unauna), yaitu Yus Mangun dari Golkar dan Royke W Kaloh dari Demokrat.
“Kekuatan ini akan berkolaborasi untuk memperjuangkan kepentingan Poso di tingkat provinsi. Di DPRD Kabupaten Poso sendiri, Demokrat sebagai pemenang dengan tujuh kursi dan Golkar dengan empat kursi, memberikan total 11 kursi,” lanjut Victor.
Victor menekankan bahwa sebelas kursi ini akan menjadi kekuatan penting dalam merencanakan dan mengawal program-program untuk mewujudkan visi-misi Verna-Soeharto ke depan.
“Jadi, bapak-ibu tidak perlu ragu. Itu adalah kekuatan yang kita miliki di legislatif,” tegasnya.
Di tingkat eksekutif, kabinet “Merah Putih” juga memperkuat kolaborasi ini dengan 13 kursi—8 dari Golkar dan 5 dari Demokrat.
“Kekuatan legislatif dan eksekutif ini akan berkolaborasi dalam pemerintahan Verna-Soeharto di Kabupaten Poso,” ujar Victor.
Selain itu, Verna GM Inkiriwang memiliki pengalaman di eksekutif dan legislatif, yaitu 10 tahun sebagai anggota DPR RI, yang menjadi modal besar dalam memimpin pemerintahan.
Kemudian ‘dijodohkan’ dengan kader Partai Golkar Soeharto Kandar sebagai calon wakil bupati. Soeharto tercatat 36 tahun mengabdi di BRI Poso dan 25 tahun sebagai DPRD Kabupaten Poso, termasuk dua periode sebagai Wakil Ketua dan satu periode sebagai Ketua Badan Kehormatan DPRD Poso. (Nur)