PALU, Kabar Selebes – Salah satu program pembangunan rumah sakit bertaraf internasional yang dicanangkan oleh pasangan calon tertentu mendapat kritik tajam dari calon Bupati Morowali, Drs. Taslim. Menurutnya, program tersebut dianggap tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat dan lebih berfokus pada pencitraan untuk meraih simpati pemilih.
Taslim berpendapat bahwa rumah sakit internasional cenderung hanya menguntungkan kelompok tertentu, khususnya golongan kaya, sementara masyarakat kurang mampu tidak akan bisa mengakses layanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Ia menekankan bahwa pembangunan fasilitas mewah seperti itu tidak mendukung akses kesehatan yang merata.
“Ketika rumah sakit bertaraf internasional dibangun, masyarakat yang menggunakan BPJS Kesehatan, terutama kelas 1, tidak akan bisa berobat di sana. Hal ini jelas tidak sesuai dengan kebutuhan mayoritas warga Morowali yang masih memerlukan akses layanan kesehatan yang terjangkau,” jelas Taslim.
Taslim menilai bahwa daripada membangun rumah sakit bertaraf internasional, yang diperlukan adalah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penambahan jumlah rumah sakit di wilayah Morowali. Ia menekankan bahwa masyarakat lebih membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik dan terjangkau, bukan sekadar janji membangun rumah sakit dengan standar internasional yang tidak bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
“Masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin. Seorang pemimpin harus memberikan bukti nyata, bukan sekadar janji. Yang dibutuhkan saat ini adalah peningkatan jumlah rumah sakit serta kualitas pelayanan kesehatan yang memadai, bukan iming-iming pembangunan rumah sakit mewah,” ujar Taslim.
Ia pun menekankan pentingnya fokus pada kebutuhan nyata masyarakat, terutama dalam hal kesehatan, dan meminta warga Morowali untuk lebih bijak dalam menentukan pilihan pemimpin yang benar-benar peduli terhadap kebutuhan mereka.
