PALU, Kabar Selebes – Waktu menunjukkan pukul 06:30. Cahaya mentari mulai menyentuh kulit. Muhammad Wahyuddin mulai mempersiapkan diri menuju kantor kecil di sebelah selatan balai kota. Lokasi yang diimpikan para politisi untuk menunjukkan ide dan gagasan dalam membenahi Kota Palu.
Gemericik air masih terdengar dari pot bunga tua di halaman rumahnya. Pria dengan gesture tubuh tinggi dan sedikit ramping ini, mengenakan kemeja putih bertuliskan Aristan-Wahyuddin, Walikota dan Wakil Walikotaku dibagian punggungnya. Perlahan ia membungkuk dihadapan wanita paruh baya. Isak tangis tak terbendung, memohon doa restu kepada wanita yang telah melahirkannya.
“Doakan saya ma,”ungkap Wahyuddin dengan suara terisak.
Sowan sekaligus memohon doa dari orang tua, menjadi pengawal langkah bakal pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palu, Aristan-Wahyuddin, sebelum mengunjungi makam Habib Idrus bin Salim Al-Jufri untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum.
Bersama rombongan pasangan yang diusung NasDem dan PKS, menyerahkan berkas pencalonan mereka. Setelah melalui proses verifikasi, berkas yang diserahkan dinyatakan memenuhi syarat.
“Syukur Alhamdulillah berkas pendaftaran kami sudah diterima, dan kami akan mengikuti proses selanjutnya,” tutur Aristan.
Menjadi pendatang baru di konstelasi politik, ia optimistis dapat menang. Menawarkan konsep solusi Kota Palu untuk Palu Nabaraka atau Palu Berkah, pasangan ini akan mengembangkan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah dari pinggiran.
“Palu Demokratis dan Religius itu yang kami tawarkan,” tegasnya. (sob/ap/fma)
Laporan: Mohammad Sobirin