PALU, Kabar Selebes – Kurang lebih 2 bulan sudah semenjak diberlakukannya belajar dari rumah, para guru di sekolah memberlakukan sistem shift pada aktivitas persekolahan di tengah virus corona.
Hal demikian tidak berlaku bagi Hj. Farida Batjo S.Pd., M.Pd, kepala SMP Negeri 1 Palu. Saat dijumpai KabarSelebes.ID, ia masih sibuk bergumul dengan tumpukan berkas di ruangan kerjanya.
“Kalau boleh jujur, hampir tiap hari, jam 5 sore bahkan baru pulang,” kata dia Selasa pagi (2/6/2020).
Jelang pengumuman kelulusan siswa kelas tiga, Farida Batjo disibukkan dengan memberi goresan tanda tanganya, pada setiap lembaran keterangan hasil ujian (SKHU) bagi para siswa yang dinyatakan lulus.
Sesuai edaran oleh Dinas Pendidikan, pengumuman kelulusan bagi sekolah menengah pertama di Kota Palu, akan dilangsungkan secara online pada 5 Juni 2020. Waktu pengumuman kelulusan akan dilangsungkan pada sore hari, ini dilakukan guna menghindari perkumpulan bagi siswa merayakan kelulusan.
Faridha tak menyangkal perayaan kelulusan merupakan momen yang paling di nanti-nanti bagi setiap siswa. Hampir setiap tahun perayaan kelulusan diwarnai dengan perayaan meriah. Tapi perayaan itu tidak berlaku lagi sebab adanya virus corona.
SMP Negeri 1 Palu telah mengantisipasi perayaan oleh murid, dengan melakukan koordinasi bersama paguyuban orang tua murid. Dari hasil rapat kordinasi, SMP Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tersebut, telah menentukan protap ketat sesuai protokol Covid-19, baik pengumuman kelulusan pun dengan teknis pengambilan SKHU bagi para siswa.
“Nanti akan dibagi jadwal pengambilan, jadi setiap shift hanya 10 orang murid yang diwajibkan hadir,” Farida menerangkan.
Pengambilan SKHU di SMP yang telah berdiri selama 66 tahun tersebut, akan dilaksanakan pada Jum’at tanggal 6 Juni 2020. Sesuai protap, Farida sudah mengantisipasi kerumunan di sekolah dimana orang tua wajib menemani siswa ke sekolah.
Tak hanya merancang pengambilan SKHU, SMP N 1 Palu sudah mengantisipasi sejak dini rencana pembukaan sekolah ke depan. Meski belum ditetapkan oleh Disdik kapan persekolahan mulai aktif, Farida telah merancang ketetapan sekolah ditengah wabah corona.
Farida tidak mau main-main dengan kondisi kesehatan peserta didik jika sekolah harus kembali dibuka. Ia tidak mau generasi penerus bangsa dijadikan kelinci percobaan dengan adanya virus corona. Ini akan sangat fatal menurutnya. Ia bahkan mewanti dengan menyarankan semua guru sekolah harus melaksanakan rapid tes covid-19.
Demikian, Ia telah mengatur sejak awal jika siswa aktif kembali bersekolah. Metode pembelajaran akan diberlakukan sistem shift atau masuk bergantian. Jika sebelumnya ada 32 siswa pada setiap mata pelajaran, maka ke depan akan dikurangi setengah.
“Jadi, hanya akan ada 16 siswa pada satu pertemuan pada masing-masing meja,” terang Farida lebih lanjut.
SMP N 1 Palu yang telah menerapkan waktu 5 hari belajar dalam seminggu, hal ini memungkinkan ke depan akan diadakan persekolahan di pagi dan sore hari.
Selain itu, penerimaan siswa baru di SMP N 1 Palu akan dilakukan secara online. Meski demikan, Farida tidak menutup pintu bagi masyarakat yang ingin mendaftar secara manual.
Meskipun baru berupa rancangan, berbagai upaya ini dilakukan oleh pihak sekolah merujuk pada keadaan darurat corona yang tak menentu kapan akan berakhir. (abd/ap)
Laporan : Adi Pranata