PALU, Kabar Selebes – Virus Corona atau Covid 19 hingga saat ini masih menjadi kekhawatiran masyarakat dan hal itu berdampak pada pembelian tiket pesawat yang menurun hingga 50 persen dalam beberapa hari terakhir ini.
Menurut Staf Resorfasi PT Bali Tri Putra, Eka bahwa hal tersebut sudah terjadi tiga hari terakhir ini, sejak adanya intruksi langsung presiden Joko Widodo terkait pembatasan aktivitas masyarakat.
“Karena memang sudah dilarang untuk melakukan perjalanan. Tapi, masih ada sebagian yang membeli mungkin ada sesuatu yang mereka kerjakan di luar daerah,” ungkapnya, Jumat (20/3/2020).
Namun penerbangan belum sepenuhnya ditutup dan kebanyakan penumpang yang dari luar daerah masuk ke Palu.
Menurutnya, jika ke depan pemerintah pusat menetapkan “lockdown” otomatis akan bertambah buruk kondisi ekonomi.
“Kalau dari Palu ke luar itu sudah berkurang. Kami tidak ada langkah apapun terkait ini yang pasti kita hanya ikut himbauan pemerintah. Apalagi, kalau sudah ditetapkan pasti akan berdampak sekali,” terangnya.
Sementara itu, ia menyebutkan sebelum merebaknya virus Corona, sebagian masyarakat telah melakukan pemesanan tiket pesawat menjelang ramadan dan idul fitri 2020.
“Masyarakat sudah melakukan pemesanan tiket sejak jauh hari sebelum virus Corona mewabah sekitar 25%. Bahkan, sebelum adanya penurunan tiket 50% dari Menteri Perhubungan,” katanya.
Sedangkan, harga tiket untuk sekarang juga mengalami penurunan yang biasanya tujuan Jakarta Rp1,3 juta. Kini, harganya hanya Rp695 ribu. Begitu pun tujuan Surabaya dari Rp900 ribu menjadi Rp595 ribu.
“Tapi penurunan harga tiket dikhususkan untuk rute ke daerah wisata, termasuk Palu,” ujarnya.
Sementara itu, Sales Representatif Sriwijaya Palu, Mieke Pakoti juga menjelaskan rute untuk tujuan ke Kota Palu sampai saat ini belum ada. Namun, kata Mieke, itu bukan disebabkan oleh faktor virus Corona.
“Rencananya kemarin akhir Maret 2020 akan ada penerbangan lagi ke Palu. Ini terjadi sejak Desember 2019 penerbangan dihentikan untuk masuk Palu dan intruksi langsung direksi Sriwijaya pusat,” katanya.
Menanggapi pembatasan aktivitas, dirinya mengatakan bahwa semua karyawan dihimbau untuk selalu menjaga kesehatan agar tidak terjangkit oleh virus tersebut. Ditambah lagi dengan melakukan pekerjaan di dalam rumah.
“Kita tidak paksakan bagi ibu hamil dan orang sakit beraktivitas untuk menjaga kemungkinan yang akan terjadi nanti. Begitu juga masyarakat bisa memesan tiket melalui online,” jelasnya.
Ia pun belum bisa memprediksi peningkatan pembelian tiket menjelang ramadan dan idul fitri 2020. Sebab, ia mengatakan kemungkinan dilihat dari pembatasan aktivitas yang akan dilanjutkan oleh pemerintah.
“Kita tidak bisa prediksi untuk sekarang, bisa saja pemerintah melanjutkan pembatasan aktivitas dan bisa juga sampai lockdown, kita tidak tahu ke depannya seperti apa,” pungkasnya.(abd/rkb)
Laporan : Rifaldy Kalbadjang
.
.