PALU, Kabar Selebes – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palu Ashar Yahya mengaku sudah mengembalikan rekomendasi yang diberikan padanya ke DPD PDI Perjuangan Sulawesi Tengah untuk menjadi calon Walikota Palu.
Rekomendasi itu dikembalikan setelah yang bersangkutan tidak dapat memenuhi syarat DPD PDIP Sulteng yaitu mendapat pasangan dan partai koalisi untuk maju menjadi calon walikota Palu.
Ashar Yahya mengaku mengembalikan rekomendasi itu pada tanggal 5 Maret 2020, bersamaan dengan batas waktu yang diberikan DPD PDIP Sulteng untuk rekomendasi itu.
“Iya, saya sudah kembalikan ke DPD. Selanjutnya tergantung DPD mau mendukung siapa,” kata Ashar Yahya Minggu (8/3/2020) malam usai takziah di rumah almarhum Artha Rajak, sekretaris DPD Demokrat Sulteng di perumahan Palupi Permai.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin juga menyebut memberi batas waktu hingga tanggal 5 maret kepada seluruh kader PDI Perjuangan yang akan maju menjadi kepala daerah untuk mengembalikan rekomendasi.
“Jika mereka tidak bisa memenuhi syarat partai yaitu mendapatkan pasangan dan partai koalisi, batasnya hingga tanggal 5 Maret. Setelah itu seluruh dukungan akan diambil alih oleh DPD PDIP Sulteng,” kata kata wakil ketua DPRD Sulteng itu.
Saat ini, sejumlah poster beredar dimana bakal calon Walikota Palu Hadiyanto Rasyid – dr Reny Lamadjido dibuat dengan warna merah, khas PDI Perjuangan. Untuk hal itu, Ketua DPC PDIP Kota Palu Ashar Yahya seakan memberi sinyal bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu akan mendukung pasangan itu.
“Yaa.. bisa saja begitu,” celetuk Ashar.
Namun, Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin menyebut poster-poster bakal calon yang dibuat seakan sudah mendapat dukungan partai itu adalah hal biasa. PDIP sendiri kata Muharram belum menentukan dukungan kepada siapa, sebelum tanggal 23 Maret 2020.
“Itu biasa. Sampai sekarang PDIP Sulteng belum memberikan dukungan. Nanti tanggal 23 Maret baru diumumkan secara keseluruhan baik untuk calon walikota, bupati dan gubernur,” tandas Muharram.(Abdee)