MORUT, Kabar Selebes – Ketua KPU Kabupaten Morowali, Utara Yusri Ibrahim mengajak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di daerah itu untuk menjaga integritas sebagai penyelenggara pemilihan umum 2020.
Seruan itu ditegaskan Yusri Ibrahim usai melantik 50 anggota PPK pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Morowali Utara di Kantor KPU setempat, Sabtu (29/2).
Pelantikan dawali dengan pengambilan sumpah, penandatanganan berita acara pelantikan, serta pembacaan pakta integiritas oleh anggota PPK.
Yusri menyebutkan, rakyat mendambakan sosok pemimpin berintegritas. Karena itu, penyelenggara pemilu juga dituntut harus berkualitas dan berintegritas. Untuk mencapainya, penyelenggara harus menjadikan pekerjaan sebagai ibadah.
“Cukup kita berbuat adil, disiplin dan berperilaku baik di tengah masyarakat maka itu sudah menjadi ibadah. Ingat, kita berbuat baik saja masih dicurigai, apalagi sebaliknya,” tegasnya.
Yusri juga mengingatkan PPK yang siap bertugas di 10 kecamatan di daerah itu untuk tidak berafiliasi dengan partai politik.
“Jika diantara saudara masih berafiliasi dengan partai politik, maka kami mengimbau anda agar legowo mengundurkan diri,” tegasnya.
Yusri selanjutnya mengatakan bahwa 82 persen dari 270 pemilukada 2020 diikuti calon petahana. Karena pemilukada itu dibiayai oleh pemerintah daerah, maka kemungkinan besar ada interfensi pemerintah daerah terhadap penyelenggara pemilu.
“Interfensi oleh pemerintah daerah kemungkinan besar terjadi kepada . Maka sekali lagi saya tegaskan, jaga integritas saudara,” tegasnya lagi.
Yusri mengatakan, KPU ingin pemilukada berjalan baik. Sebab itu ia tak ingin seorang pun penyelenggara ‘melacurkan’ diri pada perhelatan tersebut.
“Jangan sampai ada saru orang penyelenggara yang ‘melacurkan’ diri sehingga menjerumuskan kita semua yang ingin pemilihan ini berkualitas,” tandasnya.
Yusri juga mengingatkan kepada penyelenggara untuk tidak sembarang me-like di facebook postingan kandidat atau tim suksesnya. Terkait itu, akun medsos PPK wajib didaftarkan ke KPU untuk dipantau.
“Yang memiliki facebook daftar semua kepada komisioner Jasman untuk dipantau. Jangan saudara-saudara tergelincir persoalan satu orang bisa merusak kita semua,” tutupnya.
Usai pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan bimbingan teknis terkait tugas-tugas PPK dan peraturan yang diterapkan dalam pelaksanaan pemilu. (*)