Tutup
Musik

Band Culture Project Kritik Ketidaksiapan Hadapi Bencana dalam Single Perdana “Palu Dilupa”

×

Band Culture Project Kritik Ketidaksiapan Hadapi Bencana dalam Single Perdana “Palu Dilupa”

Sebarkan artikel ini

PALU, Kabar Selebes – Salah satu grub band asal Palu, Sulawesi Tengah yaitu Culture Project merilis single perdana berjudul “Palu Dilupa”. Lagu itu disebut sebagai curahan hati personil Culture Project atas ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi bencana ketika Palu dan sekitarnya diterjang gempa dan tsunami.

Lagu itu diciptakan oleh Umariyadi Tangkilisan, selaku nahkoda sekaligus gitaris grup band Culture Project. Lagu tersebut dirilis pada Minggu (29/12/2019) dalam sebuah acara malam apresiasi di Rumah Produksi S22 Palu, sekitar pukul 21.30 WITA.

Advertising

Dia menyebut lagu Palu Dilupa diciptakan sejak tahun 2011, namun baru dirilis, setelah satu tahun terjadinya bencana gempa, tsunami, likuefaksi di Palu dan beberapa daerah lainnya yang menelan banyak korban jiwa. Puluhan para penyintas bencana dari berbagai daerah terlihat datang untuk menyaksikan penampilan Culture Project.

“Culture Project itu genrenya Populer World Music. Menurut kami adalah momen yang tepat untuk dirilis, setelah lagu Palu Dilupa dikemas lebih baik lagi dan emosinya diperkuat. Ini supaya relevan dengan apa yang terjadi dulu dan sekarang itu adalah peristiwa yang sama dengan keadaan yang berbeda dan tekanan lebih tinggi. Intinya penguasa kami tidak siap hadapi bencana,” ungkap Umariyadi Tangkilisan atau biasa dikenal Adi saat ditemui di belakang panggung malam apresiasi dan pertunjukan musik S22.

Menurutnya, penguasa yang tidak siap hadapi bencama yang dituangkan dalam single perdana tersebut merespon kondisi kampung besar yang bernama Palu, sebagai ruang hidup yang dekat dengan spirit lokal yang tumbuh menjadi Kota Urban. Namun kehilangan nilai arif tradisi, keberanian yang masih salah sasaran hingga tidak berani mengambil keputusan.

“Dalam berkarya, khususnya pada single ini, kami tak lagi membatasi musik sekedar memberikan hiburan, namun emosi yang kami rasakan kita kemas menjadi salah satu produksi dimana kebudayaan sebagai suatu proses yang tumbuh. Bahwa hari ini tak lepas dari apa yang terjadi dimasa lalu, yang berkontribusi dalam proses kebudayaan selanjutnya. Dan malam ini, lagu Palu Dilupa sudah tersebar dan bisa di dengarkan di 150 aplikasi streaming musik,” ucap Adi.

Culture Project merupakan gagasan yang bermula dari seorang seniman arsitektur yang dibuat khusus untuk happening art di event teater dan pertunjukan kebudayaan yang dibentuk sejak tahun 2008 di Palu. Dan sudah menyebar beberapa karya musik tradisi kaili yang dikemas ke ruang popular ke dunia dalam sejumlah acara yaitu di Montpellier Festival 2017 Perancis dan Paris Music Festival 2018.

“Sebagai musisi kita itu harus tetap berkarya, jadi bencana yang menerjang Palu dan sekitarnya tidak bisa mematikan kreatifitas kami. Setelah bencana kita semua butuh makan dan minum, kita juga butuh siraman mental dan saya harap musik bisa mengisi ruang itu,” turur Adi.

Setelah beberapa kali pergantian personil, Culture Project saat ini bertahan dengan dengan format Zhul Usman (vocal) , Umariyadi Tangkilisan (guitar dan vocal), Ayub Lapangandong (Bass vocal) dan Riyan Fauzi Azhari (Gitar, synthesizer, Vocal). Dan grub band ini berkomitmen untuk menggarap dan memanggungkan karya musik yang berpijak pada kekinian yang relevan terhadap lokal maupun global.(arjan)

Silakan komentar Anda Disini….