PALU, Kabar Selebes – PT Indo Mangan Industri yang memproduksi bahan dasar produksi alumunium dan steel berencana melakukan groundbreaking smelter, Mei mendatang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu. Produksi ferro managan ditargetkan sebesar 84 ribu ton per tahun dengan dua line tungku.
Direktur Operasional PT Indo Mangan Industri Meidy Katrun Lengkey mengatakan smelter yang akan dibangun nantinya untuk mendukung perusahaan tambang ferro mangan mikiknya yang ada di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meidy beralasan memilih KEK Palu sebagai lokasi smelter bukan di Kupang NTT karena sejumlah insentif dan kemudahan yang diberikan kepada investor.
“Misalnya keringanan pajak dan kemudahan berinvestasi membuat kami tertarik berinvestasi di KEK Palu,” kata Meidy Katrin Lengkey di sela-sela Forum Investasi Sulteng 2019, Selasa, 9 April 2019 di Palu.
Saat ini, kata Meidy, perusahaannya sudah menyelesaikan perizinan di Kementerian maupun di daerah. Hanya saja adanya Pemilu sehingga groundbreaking baru dimulai Mei mendatang.
Produksi ferro mangan nantinya akan diekspor ke China sebagai tujuan utama. Perusahaan ini nantinya bekerjasama dengan pengusaha asal Australia maupun Inggris. Sedangkan teknologinya dari Afrika.
“Sedangkan tenaga kerja akan menyerap tenaga kerja lokal antara 500 sampai 1.000 orang untuk tahap awal,” kata Sekjen Asosisasi Penambang NIkela Indonesia (APNI) itu.
Sementara itu Direktur Utama PT Bangun Palu Sulteng (BPST) yang mengelola KEK Palu Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan KEK Palu menyediakan sejumlah kemudahan bagi investor yang akan berinvestasi seperti kemudahan perizinan, keringanan pajak dan pendukung lainnya.
KEK Palu juga menyiapkan fasilitas seperti akses dalam kawasan, listrik dan instalasi pembuangan limbah serta pelabuhan.
“Saat ini sudah dua pabrik beroperasi yaitu PT Asbuton Jaya Abadi yang memproduksi bahan bakar padat, gas dan cair serta PT Hong Thai International yang mengolah getah pinus untuk ekspor. Itu dua dari 14 peminat yang sudah terdaftar akan berinvestasi,” kata Mulhanan Tombolotutu.
Mulhanan Tombolotutu mengajak kepada para investor untuk mendorong pembangunan Sulawesi Tengah.
Dia juga menyatakan, justru pascabencana investor beramai-ramai memilih KEK Palu.
Salah satunya sebuah perusahaan dari Jepang,.pascabencana langsung mengunjungi KEK Palu dan menyatakan komitmennya tetap berinvestasi.
“Justru daerah yang baru dilanda bencana itu akan mengalami peningkatan investasi sampai tiga kali lipat. Investor beralasan tidak mungkin dalam siklus 100 tahun bencana serupa akan datang lagi,” kata Mulhanan Tombolotutu. (patar)