POSO, Kabar Selebes– Pasca evakuasi jenazah Basir alias Romzi anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas dalam kontak senjata, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah bersama unsur TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2019 menggelar barang bukti milik anak buah Ali Kalora.
Babuk yang digelar itu ditemukan usai kontak senjata terjadi di Dusun Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Seluruh barang bukti milik para DPO tersebut resmi digelar oleh tim Inafis Polda Sulteng bersama Polres Poso yang dilaksanakan di Mapolres Poso. Gelar babuk dipimpin langsung oleh Kepala Operasi Timombala Kombes Pol Susnadi.
Babuk yang digelar itu, senjata api jenis M-16 beserta puluhan amunisi dari berbagai kaliber serta satu buah bom rakitan jenis lontong juga diperlihatkan.
Sementara senjata M16 tersebut digunakan oleh Romzi saat baku tembak terjadi.
Kepala Operasi Tinombala Satu 2019 Kombes Pol Susnadi mengatakan, seluruh barang bukti yang digelar merupakan temuan satgas saat terjadi kontak antara TNI dengan Kelompok Ali Kalora di wilayah perkebunan Padopi, Poso Pesisir Utara.
Menurut Susnadi, selain ditemukan saat terjadi kontak, sejumlah barang bukti berupa pakaian, alat memasak, penerangan, GPS serta belasan pasang sepatu juga ditemukan oleh tim satgas Tinombala disekitar lokasi usai kontak senjata.
“Hari ini secara resmi kita menggelar barang bukti milik para DPO, dari semua babuk yang digelar, paling menonjol adalah senjata api laras panjang jenis M-16 bersama amunisi dan bom rakitan jenis lontong casing pipa paralon,” ucap Komadan Brimob Polda Sulteng ini, Selasa 5 Maret 2019.
Selesai digelar di Mapolres Poso, seluruh barang bukti tersebut selanjutnya akan dikumpul dan dibawa ke Mapolda Sulteng untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara temuan barang bukti tersebut akan dikembangkan dan akan menjadi petunjuk awal untuk penyelidikan terhadap salah satu DPO Ibad yang berhasil tertangkap saat kontak tembak terjadi.
“Babuk ini selanjutnya akan dibawa ke Polda untuk penyelidikan lebih lanjut, untuk DPO yang tertangkap masih dalam pemeriksaan, untuk hasilnya, nanti kita sampaikan, tolong bersabar,” jelasnya.
Satgas Operasi Tinombala 2019 memastikan pasca terjadinya kontak tembak terus melakukan pengejaran terhadap kelompok DPO teroris pimpinan Ali Kalora yang masih tersisa tiga belas orang.
Sementara Kapolda Sulteng Brigjen Pol Wahyu Lukman mengatakan, hingga kini Poso tetap aman dan terkendali. Pihaknya bersama TNI terus bersinergitas melakukan pengejaran dengan pasukan yang ada. (RYN.Gode)