PALU, Kabar Selebes – Kementerian Pariwisata menyebut ada 651 destinasi wisata dan 48 desa wisata di Sulawesi Tengah. Namun dalam pengembangannya, masih menghadapi beberapa problem, antara lain akses menuju destinasi wisata yang diinginkan.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah I Nyoman Sriadijaya mengatakan hingga saat ini masih banyak destinasi wisata yang sulit dijangkau dan membutuhkan waktu lama.
Menurut I Nyoman Sriadijaya, kondisi infrastruktur harus menjadi perhatian agar bisa menunjang kenyamanan wisatawan. Dengan demikian bisa mengangkat tingkat kunjungan ke daerah ini.
Dia mencontohkan Taman Nasional Lore Lindu, Danau Lindu yang banyak dikunjungi wisatawan khusus, dari kalangan ilmuan. Untuk Taman Nasional Lore Lindu, aksesnya sudah sangat memadai.
Sedangkan destinasi wisata Danau Lindu, aksesnya masih perlu perhatian pemerintah setempat. Dia juga menyayangkan putusnya Festival Danau Lindu.
Destinasi wisata lain yaitu Matantimali. Aksesnya sudah ada tapi masih bebetuan. Ini perlu diperhatikan agar memudahkan orang untuk berkunjung.
Sehingga, lanjut I Nyoman Sriadijaya, faktor infrastruktur menjadi faktor penting dalam pengembangan kepariwisataan.
Sama halnya dengan destinasi wisata Pulau Sombori di Kabupaten Morowali. Lokasinya yanh cukup jauh dan sulitnya akses, dari wilayah Sulawesi Tengah, justru dimanfaatkan Sulawesi Tenggara.
Jarak dari bandara Maleo Morowali jauh dan harus ditempuh berjam-jam.
Padahal keindahan Pulau Sombori cukup mencengangkan bagi mereka yang pernah berkunjung.
Destinasi unggulan lainnya ada Kepulauan Togean. Keindahan Togean sudah diakui para wisatawan lokal maupun mancanegara. Sehingga peran pemerintah dan masyarakat setempat sangat diperlukan. (ptr)
Seorang pengunjung sedang menikmati keindahan Pulau Sombori, Kabupaten Morowali. (Foto dok Ala)
