Tutup
Sulawesi Tengah

Pondok Pesantren Hidayatullah Poso Dukung Operasi Madago Raya dalam Cegah Radikalisme

15
×

Pondok Pesantren Hidayatullah Poso Dukung Operasi Madago Raya dalam Cegah Radikalisme

Sebarkan artikel ini

POSO, Kabar Selebes – Pondok Pesantren Hidayatullah Poso, yang terletak di Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, menyatakan dukungannya terhadap Operasi Madago Raya 2024 dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal di wilayah tersebut. Komitmen ini disampaikan langsung oleh pimpinan pondok, Ustadz Dedi Kurniawan, S.Sos.I, yang telah memimpin sejak 2021.

Sebagai lembaga pendidikan yang telah memiliki legalitas sejak 2017, Pondok Pesantren Hidayatullah Poso menawarkan jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pondok ini berfokus pada pendidikan dan dakwah, dengan kurikulum yang tidak pernah ditemukan mengandung ajaran intoleran maupun radikal.

Kompleks pondok, termasuk masjidnya, terbuka bagi masyarakat sekitar untuk melaksanakan salat berjamaah. “Pondok kami selalu terbuka bagi siapa saja yang datang dengan niat baik,” ujar Ustadz Dedi.

Pondok Pesantren Hidayatullah Poso sering menerima kunjungan dari Kepolisian, Kementerian Agama Kabupaten Poso, serta para dermawan yang memberikan bantuan. Kunjungan dari Satgas Ops Madago Raya menjadi salah satu bentuk sinergi yang terus dijalin oleh pondok ini dengan pihak kepolisian.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan dari Satgas Ops Madago Raya. Kami berharap silaturahmi dan komunikasi antara pondok dengan kepolisian dapat terus terjaga,” ungkap Ustadz Dedi.

Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Dedi menegaskan bahwa pondok pesantren ini menolak keras segala bentuk paham radikal dan intoleran. “Radikalisme dan terorisme hanya membawa konsekuensi negatif, seperti intoleransi, diskriminasi, kekerasan, dan bahkan terorisme. Islam adalah agama kasih sayang yang melarang sikap melampaui batas dalam agama,” jelasnya.

Pondok Pesantren Hidayatullah Poso juga berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah radikalisme melalui pendidikan dan dakwah. “Kami selalu siap bersinergi dengan pemerintah untuk menangkal paham radikal dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” tambahnya.

Dengan jumlah santri yang terus berkembang, pondok ini memainkan peran strategis dalam mendidik generasi muda agar memiliki pemahaman agama yang moderat dan inklusif. Meski santri yang mondok saat ini hanya lima orang, pondok ini tetap konsisten menjalankan misinya sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang terbuka dan inklusif.

Langkah yang diambil Pondok Pesantren Hidayatullah Poso sejalan dengan upaya Operasi Madago Raya dalam menciptakan wilayah Poso yang aman dari paham radikal, memperkuat sinergi antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk menciptakan perdamaian dan harmoni di wilayah tersebut.

Silakan komentar Anda Disini….