PALU, Kabar Selebes – Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola menyambut baik dilaksanakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam rangka mengevaluasi penyampaian laporan pertanggung jawaban Direksi dan Komisaris PT Pembangunan Sulteng Tahun 2017. Pada tahun anggaran tersebut mendapat alokasi anggaran penyertaan modal sebesar lebih kurang 2,4 miliar rupiah.
Oleh karenanya, pelaksanaan RUPS sangat strategis untuk melaksanakan hak dan kewajiban sesuai peranannya masing-masing, baik sebagai pemegang saham, Direksi dan Komisaris maupun para staf karyawan PT Pembangunan Sulteng sehubungan dengan tuntasnya tahun anggaran 2017.
Sehingga dengan begitu, di akhir RUPS akan tertuang langkah dan kesepakatan yang harus diperbuat kedepan, dalam rangka menindaklanjuti laporan pertanggung jawaban yang disampaikan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola, M.Si pada acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pembangunan Sulteng Tahun Anggaran 2017, Kamis, 28 Juni 2018.
Menurut gubernur, PT Pembangunan Sulteng adalah badan usaha milik daerah yang diantara ciri-cirinya adalah dipimpin oleh direksi dan komisaris yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dalam hal ini Gubernur Sulawesi Tengah.
Perusahaan daerah di belantika ekonomi daerah dimaksud untuk mengaktivasi dan merintis usaha-usaha masyarakat yang jadi core-bisnisnya, yang gilirannya bisa menuai untung, untuk mengisi pundi-pundi penerimaan kas daerah pada khususnya dan berefek positif bagi ekonomi nasional pada umumnya.
Sebagai badan usaha yang mengimplementasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah dalam ekonomi, pembangunan, investasi, dan promosi maka saya menaruh harapan kiranya ke depan, PT Pembangunan Sulteng dapat lebih meningkatkan kualitas SDM supaya bisnis yang dijalankan semakin optimal, jelas gubernur.
Assessmen, lanjut gubernur mesti dilakukan pada semua pegawai untuk menilai kompetensinya apakah mereka sudah layak bekerja di bidangnya yang saat ini atau belum, dan juga perlu menerapkan proses rekuitmen tenaga-tenaga baru yang punya spek keahlian khusus guna memantapkan kinerja manajemen perusahaan maupun untuk memperluas penetrasi bisnis yang dikelola PT Pembangunan Sulteng.
Karena itu, diharapkan adanya kerjasama dan kemauan kuat dari semua pihak untuk bermitra, membagi dan membuka peluang-peluang usaha yang mungkin bisa dikerjasamakan dengan perusahaan daerah.
“Janganlah sampai kita membiarkan dan mencueki atas upaya-upaya untuk merevitalisasi PT. Pembangunan Sulteng, dan sebisa mungkin membangkitkan perusahaan daerah, supaya bisa berjaya kembali dan maksimal kontribusinya buat kehidupan ekonomi dan pembangunan sulawesi tengah,” pungkas gubernur.
Sementara itu, Komisaris Utama PT. Pembangunan Sulteng, H. Muh. Hajir Hadde, SE, MM dalam laporannya mengakui, sejak dilantik pada bulan Desember 2016, pihaknya selaku Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan, termasuk pelaksanaan rapat.
Adapun program kerja yang dilaksanakan untuk sementara difokuskan pada dua sector yakni perdagangan jagung pipil serta perdagangan galian C. Disisi lain, pihaknya mengakui masih ada sejumlah kendala, termasuk keterbatasan anggaran.
Hadir pada kesempatan itu, Asisten Adm. Ekonomi, Pembangunan dan Kesra, Dr. Ir. Bunga Elim Somba, M.Sc, Kadis ESDM Sulteng, Ir. Yanmart Nainggolan, CES, Kadis Perindag Sulteng, Moh. Arif Abd. Wakil Latjuba, SE, M.Si, Kadis Penanaman Modal dan PTSP Sulteng, Ir. Christina Shandra Tobondo, MT,
Karo Adm. Perekonomian Sulteng, Drs. Richard Arnaldo, SE, M.SA, Karo Umum Sulteng Bahran SE, MM, para pemegang saham PT Pembangunan Sulteng, Dewan Komisaris, Direksi dan Staf PT. Pembangunan Sulteng, serta pihak terkait lainnya.(***/ptr)
Komisaris Utama PT Pembangunan Sulteng Moh Hajir saat menyampaikan laporan dalam RUPS PT Pembangunan Sulteng, kemarin. foto: Humas