PALU, Kabar Selebes – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pau, Sulawesi Tengah menyatakan melawan gerakan intoleransi umat harus memiliki pemahaman agama dan keagamaan yang luas serta menyeluruh.
Ketua MUI Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg mengemukakan umat harus tingkatkan pemahaman terhadap agama dan keagamaan jika melawan gerakan intoleransi, radikalisme dan ektrimisme.
@Salah satunya harus dengan pemahaman agama yang luas, yang menyeluruh, moderat ,” ungkap Prof Dr H Zainal Abidin MAg.
Menurut Prof Zainal Abidin, gerakan intoleransi, radikalisme dan ekstrimisme yang muncul dari kelompok-kelompok tertentu, tidak bisa dihadapi dengan pemahaman agama dan keagamaan yang tidak menyeluruh.
Sebab, salah satu faktor sehingga seseorang atau sekelompok orang menjadi radikal, intoleran, dan ekstrimisme dikarenakan pemahaman terhadap anjuran dan ajaran agama yang tidak menyeluruh.
Pakar pemikiran Islam modern ini menyatakan, karena itu, pihak-pihak tersebut cenderung menganggap diri dan pendapatnyalah yang benar, yang dianggapnya telah sejalan sesuai dengan anjuran agama.
Ironisnya, pemahaman seperti itu memunculkan fanatik yang berlebihan. Sehingga cenderung enggan menerima saran dan pendapat dari kelompok lain yang berbeda dengan mereka.
“Parahnya, kelompok yang terlalu fanatik dengan faham dan pendapatnya cenderung menyakahkan kelompok lain yang berbeda dengan mereka,” ujarnya.
Ia menguraikan beberapa faktor menjadi penyebab munculnya intoleransi, radikalisme dan ekstrimisme kemudian membawa-bawa nama agama antara lain merasa paling benar, padahal karena pemahaman agama dan keagamaan yang sempit, serta fanatik berlebihan sesingga menuding kelompok lain salah.
Lebih lanjut dia mengutarakan saling menghargailah kita, menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan dan faham kelompok lain, tidak sama dengan mengakui.
Prof Dr H Zainal Abidin MAg dihadirkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) lewat ketua Fitri Mastura dalam dialog pemuda melawan intoleransi di salah satu warkop di Kota Palu, Kamis 25 Januari malam.
KNPI juga hadirkan akademisi dari Universitas Tadulako Palu, Dr Chairil, Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah.
Dialog itu diikuti oleh pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat, ormas dan mahasiswa.(MAD