Tutup
Sulawesi Tengah

SUTET Roboh Akibat Banjir, Sulteng Langsung Gelap Gulita

×

SUTET Roboh Akibat Banjir, Sulteng Langsung Gelap Gulita

Sebarkan artikel ini
Petugas PLN mengganti tower listrik roboh di Sulteng Foto: Dok. PLN
Petugas PLN mengganti tower listrik roboh di Sulteng Foto: Dok. PLN

PALU, KabarSelebes.com – PLN area Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengoperasikan tower listrik emergency alias darurat. Ini sebagai upaya sementara mengganti tower SUTT nomor 46 yang roboh dihantam banjir bandang di Sungai Puna, Poso Pesisir, Senin (24/4/2017).

Demikian disampaikan Asisten Manager sekaligus Kepala Bagian Pembangkit dan Jaringan PLN Area Palu, Sigit Harjono yang saat ini tengah berada di lokasi robohnya tower berkekuatan 150 kilovolt itu.

Advertising

“Untuk mengurangi pemadaman, telah dikirimkan material Tower Emergency dari Makassar dan Gorontalo untuk menopang jaringan SUTT yang roboh. Tower Emergency tersebut memiliki kekuatan sama dengan tower utama sehingga dapat dialiri daya listrik maksimal sebesar 60 sampai 70 megawatt dari PLTA Sulewana Poso,” jelas Sigit, Rabu (26/4/2017).

Direncanakan Tower Emergency ini akan dioperasikan pada Sabtu, 29 April 2017 atau paling lambat Minggu, 30 April 2017. Tower ini dioperasikan hingga Tower SUTT Nomor 46 selesai dibangun dan siap digunakan.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola meminta masyarakat untuk tetap bersabar karena pihak PLN tengah bekerja keras melakukan pemulihan krisis listrik ini. Ia mengatakan terus memantau pekerjaan pemulihan krisis listrik ini sampai selesai.

“Sesuai laporan yang saya terima proses pembangunan Tower SUTT Nomor 46 telah dimulai. Mereka saat ini tengah menyiapkan struktur pondasinya yang diperkirakan akan dapat digunakan dalam 3 minggu ke depan. Setelah itu Tower SUTT Nomor 46 baru dapat didirikan kembali. Kita doakan saja agar pekerjaan mereka di lapangan tidak mendapat kendala atau halangan karena kondisi alam atau lainnya,” kata Longki.

Untuk diketahui, kondisi daya PLN Area Palu saat ini hanya mampu menyalurkan daya sebesar 45 MW. Itu berasal dari PLTD Silae sebesar 30 MW dan PLTU Panau sebesar 15 MW. Saat ini, hanya 1 unit mesin pembangkit di PLTU Mpanau yang beroperasi, sementara 3 unit lainnya masih dalam perbaikan.

Nah, dengan daya sebesar 45 MW kebutuhan listrik masyarakat tidak dapat terpenuhi optimal, karena beban puncak PLN Area Palu sebesar 120 MW. Artinya PLN Area Palu saat ini mengalami defisit daya sebesar 55 MW sehingga terjadi pemadaman listrik yang cukup parah.(Sumber: Detik.com)

Silakan komentar Anda Disini….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *