PALU, Kabar Selebes – Hari pertama pendaftaran pinjaman modal usaha kecil dibuka oleh ForBes Indonesia di Kota Palu, sekitar 600-an pelaku usaha kecil mengambil formulir. ForBes Indonesia membuka dua loket pendaftaran, Sekretariat ForBes Indonesia Jalan Setia Budi No 72 dan Taman GOR. Pendaftaran dibuka sampai 20 Desember 2018.
“Langkah ForBes Indonesia ini untuk mendorong kebangkitan para pelaku usaha kecil kembali berusaha pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada tiga wilayah, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, 28 September 2018, lalu,” kata Sekjen ForBes Indonesia Mahfud Masuara, Selasa, 18 Desember 2018.
Menurut Mahfud, peminat ternyata begitu besar. Baru dua jam dibuka, sudah ratusan pelaku usaha yang mengambil formulir. Bahkan sudah ada yang langsung mengisi dan mengembalikan formulir permohonan.
Kata Mahfud, setelah pendaftaran, dilakukan seleksi berkas dan verifikasi faktual terhadap seluruh pelaku usaha yang bermohon.
“Besaran modal yang dikucurkan ditentukan dari hasil verifikasi dan kemampuan pelaku usaha mengembalikan angsuran, jangka waktu angsuran dan besaran angsuran. Dan pinjaman ini tidak berbunga atau nol persen,” ujar Mahfud.
Kondisi usaha yang terdampak langsung bencana misalnya, usaha hancur sehingga butuh modal untuk kembali membuka usaha. Setiap penerima pinjaman nantinya pun akan mendapat pendampingan dan dilakukan monitoring.
Evaluasi penerima pinjaman akan dilihat dari jumlah anggota rumah tangga, ratio kemampuan usaha mengembalikan pinjaman. Kalau pengembalian lancar dan tepat waktu, maka pinjaman bisa ditingkatkan.
Pinjaman modal usaha yang dikucurkan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp10 juta untuk awal.
Fatma, pemilik usaha percetakan Ata, Jalan Sungai Bongka Ujuna Palu Barat mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta. Bangunan hancur diguncang gempa dan alat percetakan rusak serta dijarah. Kerugian sekitar Rp200 juta. Butuh modal usaha sekitar Rp100 juta agar usaha kembali bangkit.
Usaha yang dijalankan sekitar 20 tahun, sebelum bencana pendapatan sekitar arp 2 juta sampai Rp5 juta.
“Pendapatan juga dipengaruhi kebijakan satu jalur jembatan Palu I yang ikut menurunkan pendapatan usaha,” kata Fatma usai mengambil formulir pinjaman modal usaha di Sekretariat ForBes Indonesia, Jalan Setia Budi, Kota Palu. (patar)
Pelaku usaha kecil yang terdampak bencana saat mendaftar untuk mendapatkan pinjaman modal di Sekretariat ForBes Indonesia, Jalan Setia Budi, Kota Palu, Selasa, 18 Desember 2018. Foto Patar