Tutup
Pilkada

Nilam Sari Lawira Soroti Kelemahan Program Wajib Belajar 13 Tahun di Kampanye Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri

×

Nilam Sari Lawira Soroti Kelemahan Program Wajib Belajar 13 Tahun di Kampanye Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri

Sebarkan artikel ini
Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Tengah sekaligus Anggota DPR RI, Dr. Hj. Nilam Sari Lawira (NSL) saat kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri, di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Kamis sore (31/10/2024).

PALU, Kabar Selebes – Ketua DPW Partai Nasdem Sulawesi Tengah sekaligus Anggota DPR RI, Dr. Hj. Nilam Sari Lawira (NSL), mengkritisi program wajib belajar 13 tahun yang dinilai belum sepenuhnya mampu menyelesaikan persoalan di masyarakat.

Saat menyampaikan pandangannya dalam kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri, di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Kamis sore (31/10/2024), NSL menyoroti sejumlah aspek dalam pendidikan yang masih membebani masyarakat.

Advertising

“Sekolah sudah gratis melalui program wajib belajar 13 tahun, tetapi apakah ini sudah menyelesaikan permasalahan? Ternyata belum,” ungkap NSL di hadapan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa kebijakan sekolah gratis sejauh ini baru mencakup biaya SPP, sedangkan biaya lain seperti seragam, transportasi, dan buku masih ditanggung oleh keluarga siswa.

NSL menegaskan bahwa program ini belum benar-benar menyentuh kebutuhan pendidikan secara menyeluruh. “Yang gratis baru SPP-nya. Seragam sekolah beli sendiri, buku beli sendiri, transportasi sekolah juga harus bayar. Ini artinya belum sepenuhnya gratis, Bapak Ibu,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, NSL juga memaparkan salah satu program unggulan dari calon gubernur Ahmad Ali, yang berjanji akan memberikan bantuan seragam sekolah secara gratis jika terpilih. “Salah satu program dari Ahmad M. Ali, jika beliau diberi amanah menjadi gubernur, adalah bantuan seragam sekolah gratis,” kata NSL.

Selain seragam, ia juga mengungkapkan rencana pengadaan buku gratis, yang diyakini akan meningkatkan literasi dan kemampuan anak-anak dalam memahami dan menganalisis bacaan. “Buku itu sangat penting untuk meningkatkan literasi anak-anak kita,” jelasnya, menyatakan harapan agar inisiatif ini dapat menjadi solusi bagi keterbatasan yang ada saat ini.***

Silakan komentar Anda Disini….