POSO, Kabar Selebes – Sony Liston Kapito, bakal calon bupati Poso periode 2024-2029, sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Poso, 29 Agustus lalu. Lalu apa alasan Ketua DPC Partai Perindo Poso ini maju pada hajatan politik lima tahunan itu?
Menggandeng Yusuf Alkaffi, Sony punya target kuat untuk ikut bertarung. Sony bilang, pemimpin di daerah ini harus memiliki tiga rasa agar Poso bisa mengejar ketertinggalannya.
“Poso itu nanti akan maju dan bisa maju apabila pemimpin itu memimpin dengan rasa. Dia punya sense of belonging (rasa memiliki), dia punya sense of sensitivity (rasa kepekaan) dan dia punya sense of primordialism (rasa kedaerahan). Tanpa itu ndak bisa,” kata Sony, Kamis malam (5/9).
Karenanya, Sony meracik tagline, Selamatkan Tana Poso. Banyak hal yang mendasari sampai kemudian Sony menemukan tagline itu.
“Banyak hal. Banyak hal, ndak enak kita ungkap disini. Akan ada ketersinggungan. Sebenarnya kita rasakan. Yang akan membantah itu tau sebenarnya apa yang kami maksud tapi bersembunyi dalam kalimat, kata-kata bijak, kata-kata indah,” ujarnya.
Lanjut Sony, hari ini masih dipersoalkan soal putra daerah atau bukan daerah. Untuk apa dipersoalkan. “Kalau you merasa putra daerah atau bukan putra daerah, ndak usah dipersoalkan. Tunjukkan dengan kinerja, tunjukkan dengan sikap, tunjukkan dengan perbuatan,” tegasnya.
Dengan APBD Poso sebesae Rp1, 4 triliun, pemerintah daerah harus berani buat terobosan-terobosan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi masyarakat bisa terwujud.
“Karena jika tidak berani dengan pemberdayaan tidak bisa. Karena program-program pemberdayaan itu yang menyentuh langsung ke masyarakat. Di luar itu susah,” beber Sony.
Terkait infrastruktur, Sony bilang hal itu juga bagus asal tepat sasaran. Infrastruktur yang menjadi stimulan, infrastruktur yang menunjang ekonomi. Kalau infrastruktur hanya sekadar untuk menghabiskan dana, untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak menjadi skala prioritas atau yang sifatnya hanya akomodatif, hanya untuk menyenangkan pihak-pihak tertentu.
Masyarakat Poso ada 80 persen di sektor pertanian. Makanya, lanjut Sony akan menitikberatkan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dll.
“Kita punya sumber daya alam. Sumber daya manusia yang harus dikembangkan. Harus dilakukan edukasi-edukasi, pelatihan-pelatihan. Jadi petani yang memang betul-betul profesional, peternak-peternak profesional. Kalau mau bergerak di sektor perikanan, harus profesional,” katanya lagi.
Pemerintah daerah harus berani menjadi stimulan, harus jadi bapak angkat. Pemerintah daerah harus hadir, tidak bisa hanya diam. Masyarakar tidak boleh dilepas bebas Untuk itu, pemerintah daerah harus hadir. Dan selama ini, kami melihat itu belum tersentuh, belum maksimal. Kalau toh ada, belum maksimal.
Sony juga mengomentari adanya tudingan terhadap dirinya yang maju hanya sebagai pemecah gelombang untuk memuluskan kandidat tertentu.
“Non sense itu,” tegas Sony.
Sony menjanjikan akan menghadirkan pertarungan yang menyenangkan untuk semua. “Kalau pun kalah, maka kalah dengan lelah,” kata Sony.
Sementara itu, bakal calon Wakil Bupati Yusuf Alkaffi mengaku ada chemistry antara dirinya dengan Sony Kapito. Tiga kali bertemu membahas peluang berpasangan yang berujung pendaftaran ke KPU Poso.
“Saya melihat pak Sony itu orangnya sangat komitmen dengan waktu. Tiga kali kami sepakati waktu bertemu dan semuanya ditepati. Bahkan jauh dari waktu disepakati, Pak Sony sudah ada,” kata Yusuf, Jumat petang.
Kata Yusuf, dari situ kemudian dia melihat Sony itu orang yang komitmennya kuat. “Dari hal-hal kecil saja dia sudah komitmen, apalagi untuk hal besar,” ujar Yusuf. (ptr)