“Orang bilang tanah kita, tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman,” Lagu lawas berjudul Kolam Susu milik Koes Plus ini barangkali serupa dengan usianya, usang ibarat dongeng yang tak lagi dipercayai anak negeri, tetapi mendayu merdu di telinga.
Termasuk oleh Zakaria (56), laki-laki yang setia mengerjakan tanahnya dengan kedua tangan yang tak lagi kuat. Siang itu, Zakaria berjalan menuju tempat penggilingan sagu. Sejak memasuki jalan setapak yang sempit, langkah kakinya diiringi bunyi traktor.
Ritual harian Zakaria dimulai dengan menebang pohon sagu setinggi delapan meter, membelah dan mengambil sari patinya.
Zakaria mengenang pohon-pohon sagu yang berdiri tegak hingga sekitar tahun 2020. Kini 700 meter dari lahan itu hanya terisi rumput liar. Hanya ada satu lahan sagu di Desa Taugi, Kecamatan Masama yang tersisa.
Pemandangan itu terlihat pada bekas lahan sagu yang dibabat untuk proyek cetak sawah di Desa Baruga, Kecamatan Lamala, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Saluran irigasi yang dibangun untuk cetak sawah itu tak mengalirkan air, malah berlumut dan tak terurus. Lirik lagu Koes Plus tak lagi sama, padi yang dalam bayangan akan menghijau dan tumbuh subur, hanya rencana yang tak terwujud.
Zakaria menyesali lahan-lahan yang dulunya rimbun dengan pohon sagu di jadikan “proyek” persawahan, program cetak sawah, namun kemudian gagal. Kini, tak ada sagu, padi pun tak tumbuh. Hanya rumput yang semakin meninggi.
Zakaria menceritakan, pada tahun 2021 lahan itu dibuka untuk area persawahan, tetapi hasilnya tidak maksimal. Salah satu penyebabnya akibat saluran pembuangan yang tidak tersedia.
“Saluran pembuangan inti masalahnya. Bukan datangnya air, tetapi keluarnya air itu yang sulit,” katanya pada Rabu, 22 Februari 2023, di lokasi tempat penggilingan sagu.
Selain saluran pembuangan yang tidak tersedia, hama tikus menjadi hal lain yang merugikan petani. Petani tak lagi berusaha menanam padi di area tersebut sejak tahun 2022.
Penyuluh Pertanian Fadli Salawali saat ditemui di ruang kerjanya, kantor Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Banggai, di tahun 2022 luas area cetak sawah baru di Kabupaten Banggai seluas 250 hektare.