SIGI, Kabar Selebes – Bakal calon (Balon) bupati Sigi petahana, Mohamad Irwan mengajak para pendukungnya di wilayah Kabupaten Sigi untuk tetap santun dan beretika dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sigi mendatang.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri deklarasi “Roa-Roa Pendukung” dan deklarasi Pendukung Militan Irwan–Samuel (Pemirsa) yang digelar di Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, beberapa waktu lalu.
“Saya mengapresiasi deklarasi ini, dimana kami harapkan hal ini dapat menjadikan jaringan semakin solid, kuat dan terstruktur,” ujarnya.
Selain itu, Irwan juga mengajak seluruh pendukungnya harus tetap menjaga kebersamaan, dan lebih beretika kepada bakal calon lawan.
“Walau berbeda pilihan, tapi harus tetap menghargai, tidak memfitnah, tidak black campaign dan tidak menyebar hoax. Jangan merusak calon lain. Harus santun dan beretika,” ungkapnya.
Dalam deklarasi itu, Irwan juga menjelaskan alasan memilih Samuel Pongi sebagai pasangannya dalam Pilkada Sigi mendatang. Menurutnya, Samuel merupakan sosok birokrat murni, sehingga hanya fokus pada pemerintahan. Selain masih muda, Samuel Pongi memiliki pemikiran cerdas serta energik.
“Saya tidak ingin diganggu dengan hal-hal yang sifatnya swasta, olehnya saya memilih pak Samuel karena beliau fokus di pemerintahan. Jadi jika terpilih lagi, di periode kedua mungkin saya akan serahkan penuh urusan birokrasi ke Pak Samuel, termasuk pengawasan-pengawasan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Mohamad Irwan yang saat ini menjabat sebagai Bupati Sigi menepis terkait isu bahwa dirinya tidak memberikan wewenang kepada Wakil Bupati.
“Isu itu tidak benar. Saya tentu memberi kewenangan kepada bu wabup sesuai porsi. Kalau saya tidak delegasikan wewenang, tidak mungkin beliau ke Jakarta bahkan mengikuti event-event ke luar negeri,” jelasnya.
“Hubungan saya baik dengan beliau dan selalu berkomunikasi. Hanya karena saya dan beliau ditentukan oleh parpol masing-masing, jadi tidak ada persoalan,” tambahnya.
Diketahui, bakal calon Bupati Sigi, Mohamad Irwan sudah mendaftar ke beberapa parpol, yaitu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat.(Arfiah)