MOROWALI, Kabar Selebes – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Tengah memberikan apresiasi tinggi kepada Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) atas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang optimal. Apresiasi tersebut muncul sebagai respons positif atas dilaksanakannya audit eksternal SMK3 terhadap 25 perusahaan yang beroperasi di dalam kawasan IMIP.
Dalam acara penutupan Apel Bulan K3 Nasional 2025 tingkat provinsi yang digelar di Kawasan IMIP pada hari Rabu (12/02/2025), Kepala Disnakertrans Sulteng, Arnold Firdaus, melalui Kepala UPT Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah II Sulteng, Benny SH, menyampaikan penghargaan tersebut. Benny SH menjelaskan, “Kita mendorong penerapan SMK3 ini, yang bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja, mengurangi dampak akibat kecelakaan kerja hingga mewujudkan tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat.”
Audit eksternal yang dilakukan pada tahun 2024 terhadap 25 perusahaan menjadi tolok ukur keberhasilan implementasi SMK3 di kawasan tersebut. Dalam sambutannya, Benny mengimbau agar setiap perusahaan segera menyelesaikan dokumen NCR (Non-Conformance Report) yang menjadi hasil temuan audit. Penyelesaian dokumen ini diharapkan dapat mendorong seluruh perusahaan untuk meraih penghargaan dalam upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja.
“K3 tidak hanya berkaitan dengan upaya mencegah kecelakaan kerja tetapi merupakan investasi strategis untuk menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup, serta memperkuat daya saing dan produktivitas nasional,” ujar Benny menekankan bahwa penerapan SMK3 merupakan bagian dari komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.
Acara peringatan Bulan K3 Nasional 2025 di kawasan IMIP tidak hanya menghadirkan rangkaian sambutan dan apresiasi. PT IMIP, sebagai penyelenggara kegiatan, juga menggelar beragam lomba dan kegiatan kompetitif yang menguji kesiapan menghadapi situasi darurat dan penguasaan teknik keselamatan kerja. Lomba penanganan keadaan darurat diselenggarakan dengan empat kategori, antara lain obstacle race, penggunaan alat bantu pernapasan (SCBA), penggunaan APD full body harness (FBH), serta pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) atau first aid.
Tidak hanya itu, rangkaian acara juga mencakup sosialisasi dan seminar yang membahas topik-topik krusial seputar K3 serta tertib berlalu lintas, sehingga memberikan edukasi dan pemahaman lebih mendalam bagi para peserta. Berbagai tournament olahraga turut memeriahkan peringatan tersebut, menggambarkan semangat kolaborasi dan kebersamaan dalam mewujudkan budaya keselamatan di lingkungan industri.
Melalui kegiatan ini, Disnakertrans Sulteng dan pihak penyelenggara berharap semangat penerapan SMK3 dapat terus tumbuh dan merata, sehingga tidak hanya menekan angka kecelakaan kerja, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup para pekerja serta mendorong kemajuan industri nasional secara keseluruhan.**