Tutup
Sulawesi Tengah

PT CPM Terancam Diusir dari Poboya Akibat Pemutusan Sepihak Kerjasama dengan PT AKM

22
×

PT CPM Terancam Diusir dari Poboya Akibat Pemutusan Sepihak Kerjasama dengan PT AKM

Sebarkan artikel ini
Raturan warga lingkar tambang Poboya menghadiri konferensi pers mendukung PT AKM. (Foto: Abdee Mari)

PALU, Kabar Selebes – Gelombang protes menguat terhadap PT Citra Palu Minerals (CPM) setelah perusahaan tambang emas tersebut memutus secara sepihak kerjasama dengan PT Adidaya Karya Mandiri (AKM). Keputusan ini memicu kemarahan masyarakat lingkar tambang Poboya, yang bahkan mengancam akan mengusir PT CPM dari wilayah tersebut.

Protes keras disampaikan dalam konferensi pers yang digelar oleh sejumlah pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari berbagai kelurahan di sekitar tambang Poboya. Bertempat di Kelurahan Lasoani, Kota Palu, aksi ini dihadiri ratusan karyawan PT AKM serta masyarakat setempat yang menyatakan kekecewaan mereka terhadap PT CPM.

Menurut perwakilan LPM Kelurahan Lasoani, Enjos, pemutusan hubungan kerja ini bukan hanya merugikan PT AKM, tetapi juga mengancam nasib lebih dari 500 karyawan yang selama ini bergantung pada pekerjaan sebagai vendor PT CPM untuk suplai alat berat dan proses perendaman material tambang emas. Meski PT CPM berjanji akan mengakomodasi para pekerja PT AKM, masyarakat mengaku sudah kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan tersebut.

Tuntutan Masyarakat: CPM Harus Pergi dari Poboya

Enjos dengan tegas menyatakan bahwa masyarakat lingkar tambang tidak lagi menginginkan keberadaan PT CPM jika perusahaan itu tetap bersikeras tidak melanjutkan kemitraan dengan PT AKM. Ia menuding PT CPM gagal menepati berbagai komitmen yang telah dijanjikan sebelumnya, termasuk dalam kontribusi sosial terhadap warga sekitar.

“Bagaimana kami bisa percaya CPM akan mengakomodasi pekerja AKM? Janji-janji mereka sebelumnya saja tidak ditepati. Mengajukan proposal untuk mendukung tim sepak bola Kelurahan Lasoani yang sudah masuk Divisi 3 saja tidak dihiraukan. Segelas air minum pun mereka tidak berikan kepada masyarakat,” ujar Enjos, yang langsung disambut dengan teriakan “Usir CPM” oleh ratusan pekerja yang hadir.

Dukungan terhadap pengusiran PT CPM juga datang dari berbagai pengurus LPM lainnya. Pengurus LPM Kelurahan Tondo, Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa kehadiran PT CPM selama ini tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.

“Sejak awal, mereka hanya datang untuk mengeksploitasi. Masyarakat tidak pernah merasakan manfaat dari keberadaan PT CPM. Kami sepakat, jika rakyat lingkar tambang setuju, maka CPM harus pergi dan PT AKM harus diizinkan kembali beroperasi,” tegas Rahmat.

Hal yang sama diungkapkan oleh pengurus LPM dari berbagai kelurahan lain, termasuk Tonny Hasbi dari LPM Kelurahan Talise, Asrafil dari LPM Kelurahan Talise Walangguni, dan Asnawir dari LPM Kawatuna.

Sofyan Aswin: PT CPM Sudah Tak Bisa Dipercaya

Mantan anggota DPRD Kota Palu, Sofyan Aswin, juga turut mengecam sikap PT CPM. Menurutnya, perusahaan tersebut hanya bersikap baik di awal untuk mendapatkan kepentingan mereka, namun setelah kuat mengakar, mereka mulai mengabaikan masyarakat.

“Awalnya mereka sangat baik. Tapi setelah tujuan mereka tercapai dan kukunya sudah tertanam kuat, mereka mulai menyingkirkan kita. Coba hitung, berapa banyak pekerja dari lingkar tambang yang punya jabatan di CPM? Tidak ada! Semua berasal dari luar,” ujar Sofyan dengan nada geram.

Sofyan menegaskan bahwa sudah saatnya masyarakat mengambil sikap tegas terhadap PT CPM. Jika perusahaan tersebut tidak mengubah kebijakannya, maka masyarakat lingkar tambang akan terus berjuang hingga PT CPM benar-benar angkat kaki dari Poboya.(abd)

Silakan komentar Anda Disini….