Tutup
Politik

Ahmad Ali Berikan Santunan Duka Rp 42 Juta ke Anggota Pertukangan di Sigi

208
×

Ahmad Ali Berikan Santunan Duka Rp 42 Juta ke Anggota Pertukangan di Sigi

Sebarkan artikel ini
Ketua Dewan Pertukangan Nasional (DPN) Sulawesi Tengah, Andri Gultom, menyerahkan santunan duka sebesar Rp 42 juta kepada keluarga almarhum Suparno, anggota DPN Sulteng yang baru saja meninggal dunia.

SIGI, Kabar Selebes – Ketua Dewan Pertukangan Nasional (DPN) Sulawesi Tengah, Andri Gultom, menyerahkan santunan duka sebesar Rp 42 juta kepada keluarga almarhum Suparno, anggota DPN Sulteng yang baru saja meninggal dunia. Santunan tersebut merupakan bagian dari program perlindungan ketenagakerjaan yang difasilitasi oleh Ahmad Ali melalui pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan.

“Pak Ahmad Ali menitipkan pesan kepada kami untuk memastikan bahwa anggota Dewan Pertukangan Nasional Sulteng mendapatkan perlindungan, baik saat bekerja maupun setelah meninggal dunia. Hari ini, saya menyerahkan santunan duka ini,” ujar Andri Gultom saat didampingi oleh Relawan Ahmad Ali (Rema) Pati di Desa Kalawara, Kabupaten Sigi, Selasa (7/1/2025).

Advertising

Santunan duka tersebut diserahkan langsung kepada Nurpaida (41), istri almarhum Suparno, di hadapan keluarga dan anaknya. Andri berharap agar dana santunan itu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kebutuhan duka maupun sebagai modal usaha bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Semoga santunan ini dapat memberikan manfaat dan meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” kata Andri, yang juga menjabat sebagai juru bicara Ahmad Ali.

Suasana haru menyelimuti prosesi penyerahan santunan tersebut. Isak tangis keluarga almarhum Suparno terdengar saat menerima bantuan yang tak disangka-sangka ini. Nurpaida pun mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Ahmad Ali serta DPN Sulteng yang telah membantu mendaftarkan suaminya ke BPJS Ketenagakerjaan.

“Kalau bukan karena Pak Ahmad Ali, mungkin suami saya tidak memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan dan kami tidak akan menerima santunan ini. Tolong sampaikan salam dan terima kasih kami kepada beliau,” ujar Nurpaida.

Nurpaida menjelaskan bahwa Suparno sehari-hari bekerja sebagai tukang batu di kampungnya. Ia meninggal dunia belum lama ini, meninggalkan seorang anak dan keluarga yang sangat bergantung padanya.

“Terima kasih sekali lagi, Pak. Bantuan ini sangat berarti bagi kami sekeluarga,” tutup Nurpaida dengan penuh haru.

Program perlindungan ketenagakerjaan yang difasilitasi oleh Ahmad Ali ini menjadi bukti nyata kepeduliannya terhadap masyarakat kecil, khususnya pekerja sektor informal di Sulawesi Tengah. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi tokoh-tokoh lain untuk turut memberikan perhatian kepada nasib para pekerja.***

Silakan komentar Anda Disini….