Tutup
Sulawesi Tengah

Kisah Anpes, Pemuda Maros Jalan Kaki dari Makassar Menuju Manado dengan Modal Nekat

186
×

Kisah Anpes, Pemuda Maros Jalan Kaki dari Makassar Menuju Manado dengan Modal Nekat

Sebarkan artikel ini
Andi Muhammad (29), atau yang akrab disapa Anpes, memutuskan untuk menempuh perjalanan tak biasa: berjalan kaki dari Makassar menuju Kota Manado, Sulawesi Utara, dengan membawa tekad kuat dan harapan besar.(foto: Medsos)

PALU, Kabar Selebes —Perjalanan hidup sering kali dimulai dari langkah kecil. Namun, bagi seorang pemuda asal Maros, Sulawesi Selatan, langkah kecil itu berubah menjadi perjalanan besar penuh tantangan dan inspirasi.

Andi Muhammad (29), atau yang akrab disapa Anpes, memutuskan untuk menempuh perjalanan tak biasa: berjalan kaki dari Makassar menuju Kota Manado, Sulawesi Utara, dengan membawa tekad kuat dan harapan besar.

Advertising

Perjalanan Anpes dimulai pada 21 September 2024. Bersama dua rekannya, Asnur (24) dan Randi (16), mereka meninggalkan Maros dengan hanya membawa kebutuhan seadanya dan semangat yang berkobar. Mereka berbagi cerita perjalanan melalui siaran langsung di aplikasi TikTok, yang perlahan menarik perhatian netizen.

Namun, perjalanan ini jauh dari kata mudah. Tak hanya menghadapi tantangan fisik, persahabatan mereka diuji oleh berbagai drama. Di hari ke-63, saat mereka telah mencapai Pasangkayu, Sulawesi Barat, salah satu rekannya, Asnur, memutuskan untuk mundur. Alasan keluarga menjadi penyebab Asnur kembali ke Makassar.

Anpes dan Randi melanjutkan perjalanan. Meski kehilangan satu teman, semangat Anpes tetap terjaga. Namun, drama kembali menghampiri saat mereka tiba di Palu, Sulawesi Tengah. Kali ini, Randi tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Dalam sebuah unggahan TikTok, Anpes mengungkapkan bahwa Randi memutuskan kembali ke Makassar karena perselisihan paham di antara mereka. Meski sudah mencoba mengajak Randi kembali, keputusan Randi tetap bulat untuk pulang.

Meski sempat bimbang dan merasa kesepian, Anpes tidak menyerah. Dengan dorongan semangat dari para pengikutnya di TikTok dan tekad pribadi yang kuat, ia memilih untuk melanjutkan perjalanan seorang diri. Mendorong arko (gerobak kecil) yang menjadi tempat menyimpan barang-barangnya, Anpes melintasi jalur Pantai Timur Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Keteguhan hati Anpes menarik simpati warga di sepanjang jalan. Setiap desa yang ia lewati menyambutnya dengan tangan terbuka. Mereka memberikan makanan, tempat menginap gratis, bahkan uang untuk membantu perjalanannya. Dukungan tersebut menjadi bahan bakar tambahan bagi Anpes untuk melangkah lebih jauh.

“Ada-ada ji saja,” ujar Anpes dengan logat khas Makassar saat menceritakan pengalamannya. Baginya, kehangatan warga yang ia temui sepanjang jalan adalah berkah yang tak ternilai.

Sambutan Hangat di Perbatasan Gorontalo

Memasuki hari ke-95, Anpes akhirnya tiba di Kabupaten Gorontalo. Di perbatasan, ia disambut oleh warga yang sudah menantinya dengan antusias tepatnya tanggal 4 Januari 2025. Bahkan, beberapa warga dari Kabupaten Parigi Moutong ikut mengantarnya hingga perbatasan, menunjukkan betapa besarnya dukungan yang ia terima sepanjang perjalanan.

Anpes menargetkan untuk tiba di Manado pada Februari 2025. Perjalanan ini bukan sekadar tentang melangkah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi tentang menguji batas kemampuan diri, merasakan kebaikan dari orang-orang asing, dan membuktikan bahwa dengan tekad, mimpi sebesar apa pun dapat dicapai.

“Kami hanya menggunakan uang pribadi dan pakaian seadanya. Namun, arko kami selalu penuh, berkat bantuan dari orang-orang di sepanjang jalan,” tutur Anpes dengan penuh syukur.

Kini, perjalanan Anpes menjadi simbol keberanian, keteguhan hati, dan solidaritas manusia. Kisahnya tak hanya menginspirasi para pengikutnya di TikTok tetapi juga masyarakat yang ditemuinya sepanjang perjalanan.

Dengan setiap langkah yang ia ambil, Anpes mengajarkan kepada kita bahwa perjalanan terbesar dalam hidup adalah tentang keberanian untuk memulai, keteguhan untuk bertahan, dan kerendahan hati untuk menerima bantuan dari sesama.
“Pantang pulang sebelum finish,” tegas Anpes.(abd)

Silakan komentar Anda Disini….