MOROWALI, Kabar Selebes – Dalam upaya mendukung target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus memacu pembangunan industri hijau yang berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui berbagai langkah strategis yang memastikan penggunaan sumber daya selaras dengan kelestarian lingkungan hidup dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
“Semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup,” ungkap Fandika, salah satu perwakilan PT IMIP. Komitmen ini diwujudkan melalui pengelolaan lingkungan yang terintegrasi dalam operasional Kawasan Industri IMIP.
Mitigasi Perubahan Iklim dan Pengelolaan Sumber Daya
PT IMIP telah mengimplementasikan sejumlah langkah konkret untuk mitigasi perubahan iklim, seperti penghijauan kawasan, konservasi biodiversitas, dan pengelolaan air, emisi, limbah, serta energi. Hal ini dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sebagai salah satu upaya penting, PT IMIP telah menetapkan Peraturan Kawasan tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Regulasi internal ini mengatur aspek-aspek penting seperti pengelolaan air, udara, emisi, limbah B3 dan non-B3, serta pelestarian keanekaragaman hayati.
“Upaya kami adalah memastikan setiap tenant di kawasan ini mematuhi standar pengelolaan lingkungan yang telah ditetapkan,” tambah Fandika.
Pengelolaan Air dan Emisi Udara
Untuk kebutuhan air, PT IMIP memanfaatkan berbagai sumber, termasuk air sungai, laut, tanah, dan daur ulang limbah. Sungai Bahodopi dan Sungai Makarti menjadi sumber utama untuk kebutuhan domestik dan operasional, sementara air laut digunakan untuk mendukung kegiatan pembangkit listrik.
Komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi karbon juga tercermin melalui penggunaan teknologi seperti electrostatic precipitator (ESP) yang mampu mereduksi emisi hingga 99,8 persen. Langkah ini sejalan dengan upaya mencapai target zero net carbon.
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
PT IMIP juga fokus pada konservasi spesies endemik seperti Macaca tonkeana (monyet tonkean) yang menjadi indikator pemulihan habitat di sekitar kawasan industri. Program konservasi lainnya meliputi rehabilitasi terumbu karang dengan tingkat keberhasilan hingga 95 persen, penanaman mangrove, dan pelestarian spesies seperti Sus celebensis dan Bubalus depressicornis.
“Kami bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Dinas Lingkungan Hidup untuk memastikan program-program ini berjalan efektif,” ujar Fandika.
Pengelolaan Limbah dan Pengurangan Emisi
PT IMIP menerapkan strategi pengelolaan limbah hulu dan hilir dengan kebijakan pengurangan emisi pada sumber bahan baku. Emisi dari cerobong asap pabrik dikendalikan dengan perangkat canggih, sedangkan emisi bergerak dari kendaraan operasional juga menjadi perhatian khusus.
Komitmen Berkelanjutan
Dengan berbagai program strategis ini, PT IMIP berharap dapat menjadi pelopor dalam pembangunan industri yang tidak hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi juga keberlanjutan lingkungan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan hidup dan masyarakat sekitar.
“Kami percaya bahwa keberhasilan sebuah industri terletak pada kontribusinya terhadap pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Fandika.***