PALU, Kabar Selebes – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara OJK dengan seluruh stakeholders di daerah dalam upaya mempercepat akses keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan dalam acara pengukuhan Kepala OJK Sulawesi Tengah yang baru, Bonny Hardi Putra, yang menggantikan Triyono Raharjo di Sriti Convention Hall, Palu, Selasa (17/12/2024).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK RI, Ogi Prastomiyono, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, serta sejumlah pejabat daerah, pimpinan DPRD, Forkompimda, dan pimpinan industri jasa keuangan di Sulawesi Tengah.
Dalam sambutannya, Ogi Prastomiyono menekankan bahwa implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) membawa peran baru bagi OJK, yang tidak hanya berfokus pada pengaturan, pengawasan, dan perlindungan sektor jasa keuangan, tetapi juga turut serta dalam menguatkan dan mengembangkan sektor keuangan nasional.
“Dengan demikian, ekspektasi stakeholders terhadap OJK akan semakin tinggi. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama yang baik antara OJK daerah dengan seluruh stakeholders agar tercipta lingkungan keuangan yang kondusif, inovatif, dan produktif,” ujar Ogi.
Lebih lanjut, Ogi menjelaskan bahwa salah satu wujud konkret sinergi antara OJK dengan stakeholders di daerah adalah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Tim ini memiliki peran penting dalam meningkatkan akses keuangan kepada masyarakat sekaligus memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi daerah.
“Melalui TPAKD, inklusi keuangan diharapkan dapat ditingkatkan terutama untuk mendukung sektor-sektor unggulan daerah. Dengan demikian, ekonomi daerah dapat tumbuh secara lebih merata dan berkelanjutan,” tambah Ogi.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menyampaikan apresiasi terhadap peran OJK dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan di wilayahnya. Menurutnya, kolaborasi antara OJK dan stakeholders menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama bagi sektor riil seperti UMKM.
“Kami percaya bahwa stabilitas sektor jasa keuangan sangat menentukan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, termasuk untuk UMKM di Sulawesi Tengah. Selain itu, kami berharap OJK dapat terus mendorong literasi dan inklusi keuangan masyarakat, sehingga masyarakat terhindar dari potensi kerugian akibat investasi ilegal dan pinjaman online ilegal,” ujar Rusdy.
Rusdy juga berharap, dengan kepemimpinan Bonny Hardi Putra di OJK Sulawesi Tengah, sinergi antara OJK dan pemerintah daerah semakin diperkuat. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat serta mendukung program-program pembangunan ekonomi daerah demi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
Pentingnya Literasi dan Inklusi Keuangan
Selain itu, Rusdy menekankan bahwa literasi keuangan menjadi aspek krusial dalam upaya mencegah masyarakat terjerat dalam investasi ilegal maupun pinjaman online yang tidak berizin. Dukungan OJK dalam memberikan edukasi dan sosialisasi keuangan akan membantu masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola keuangannya.
“Ke depannya, kami ingin melihat peningkatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Tengah. Ini adalah fondasi penting bagi terciptanya stabilitas ekonomi daerah,” tambah Rusdy.
Dengan adanya sinergi dan kolaborasi yang kuat melalui TPAKD, diharapkan akses layanan keuangan dapat lebih merata di berbagai sektor, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta sektor-sektor unggulan di Sulawesi Tengah. Hal ini juga sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Pengukuhan kepemimpinan baru OJK Sulawesi Tengah di bawah Bonny Hardi Putra menjadi momentum penting untuk memperkuat peran OJK sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mendorong percepatan akses keuangan dan pembangunan ekonomi di Sulawesi Tengah.