Tutup
Sulawesi Tengah

Dituduh Lakukan Sabotase, Kru Videotron Diduga Dikeroyok Tim Pemenangan Anwar Hafid-Reny Lamadjido

×

Dituduh Lakukan Sabotase, Kru Videotron Diduga Dikeroyok Tim Pemenangan Anwar Hafid-Reny Lamadjido

Sebarkan artikel ini
Tim pemenangan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid-Reny Lamadjido, dilaporkan ke Polda Sulawesi Tengah terkait dugaan pengeroyokan terhadap kru videotron yang terjadi pada Kamis malam (15/8/2024) di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

SIGI, Kabar Selebes – Tim pemenangan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid-Reny Lamadjido, dilaporkan ke Polda Sulawesi Tengah terkait dugaan pengeroyokan terhadap kru videotron yang terjadi pada Kamis malam (15/8/2024) di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Insiden ini terjadi usai acara deklarasi dan temu masyarakat pasangan Anwar-Reny di lapangan Madani, Desa Mpanau.

Advertising

Menurut informasi yang dihimpun, pengeroyokan diduga dipicu oleh ketidakpuasan tim pemenangan terhadap tampilan videotron yang dianggap tidak maksimal selama acara berlangsung.

Gambar pada layar videotron dilaporkan terpotong dan beberapa kali tidak muncul, yang memicu tudingan sabotase oleh tim Anwar-Reny terhadap kru videotron.

Salah satu korban, berinisial SM, mengungkapkan bahwa ia bersama rekannya dikeroyok oleh beberapa anggota tim pemenangan Anwar-Reny setelah acara selesai.

“Mereka rata-rata memakai baju bertuliskan Anwar-Reny. Ada yang memukul, ada juga yang menendang. Kami tidak melawan dan memilih menghindar,” ujar SM.

Akibat pengeroyokan ini, para korban mengalami luka di beberapa bagian tubuh.

SM juga menyebutkan bahwa selain kekerasan fisik, ia dan timnya mendapat ancaman serius dari seorang pria muda yang diduga keluarga dekat Anwar Hafid. Pria tersebut, yang terlihat sangat marah, mengancam akan merusak videotron dan bahkan mengancam nyawa SM.

Dalam suasana yang tegang, SM mengaku sudah berusaha menjelaskan bahwa gangguan teknis yang terjadi murni akibat kesalahan teknis dan tidak ada unsur kesengajaan.

Bahkan, SM menawarkan potongan harga sebagai bentuk tanggung jawab, namun tim Anwar-Reny tidak menerima penjelasan tersebut dan tetap merasa dirugikan.

Selain kekerasan fisik dan ancaman, SM mengaku tas miliknya yang berisi laptop dan peralatan videotron sempat dirampas oleh tim pemenangan Anwar-Reny.

Meski tas tersebut akhirnya dikembalikan, uang tunai sebesar Rp 3 juta yang berada di dalamnya hilang, menyisakan hanya Rp 50 ribu.

SM dan rekan-rekannya telah melaporkan insiden ini ke Polda Sulteng dan memberikan keterangan kepada pihak berwajib. Mereka berharap kasus ini dapat segera diproses hukum untuk mendapatkan keadilan.

Sementara itu, ketika dimintai konfirmasi, Anwar Hafid menyatakan bahwa dirinya sedang memiliki jadwal yang padat dan baru tiba di Jakarta sebelum kembali ke Donggala. Ia berjanji akan menanggapi permasalahan ini setelah agendanya memungkinkan.

Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat pentingnya menjaga kedamaian dan keamanan selama masa kampanye. Polda Sulteng diharapkan dapat segera menindaklanjuti laporan ini untuk memastikan tidak ada pihak yang melanggar hukum, terlepas dari afiliasi politiknya.**

Silakan komentar Anda Disini….