Tutup
Sulawesi Tengah

Genset Tak Punya Solar, Pasien RSUD Pendau Tambu Donggala Gunakan Senter Saat Mati Lampu

×

Genset Tak Punya Solar, Pasien RSUD Pendau Tambu Donggala Gunakan Senter Saat Mati Lampu

Sebarkan artikel ini
Petugas di RSUD Pendau Tambu menggunakan senter akibat pemadaman listrik.(Foto: ist)

PALU, Kabar Selebes – Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan keluarga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pendau Tambu, Donggala, menggunakan senter handphone sebagai alat penerangan ruang rawat inap saat mati lampu.

Menurut informasi, kejadian ini sering terjadi di RSUD Pendau Tambu karena tidak adanya ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk genset.

Advertising

Padahal, anggaran operasional untuk genset otomatis Tahun 2024 telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Donggala kepada pihak RSUD Pendau Tambu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Donggala, dr. Syahriar, membenarkan kejadian tersebut dan mengaku telah menerima laporan terkait mati lampu di RSUD Pendau Tambu.

“Memang ada laporan bahwa genset pelayanan mati tidak punya bahan bakar, saya juga ditelepon sama Pak Bupati,” ujar Syahriar.

Syahriar mengaku telah menandatangani pencairan dana ke RSUD Pendau Tambu sebesar Rp50 juta yang dianggarkan untuk kebutuhan operasional.

“Persoalan bahwa itu disalahgunakan atau tidak tepat sasaran, itu saya tidak bisa masuk ke ranah situ, karena itu ranahnya inspektorat,” katanya.

Syahriar juga menerima laporan bahwa obat-obatan dan bahan habis pakai untuk pelayanan pasien tidak mencukupi.

“Nah, kalau misalnya mati lampu dan sebagainya kan yang dirugikan itu pasien,” ujarnya.

Menurutnya, sebenarnya rumah sakit punya anggaran dari pendapatan langsung. Sehingga sebelum ada kucuran dana dari pemda maka anggaran tersebut yang bisa di olah untuk kepentingan pelayanan.

“Pelayanan kepada pasien atau orang sakit ini tidak bisa dipending, harus ada antisipasi kesiapan obat-obatan dan segala macam kebutuhan itu,” jelas Syahriar.

Syahriar mengatakan bahwa segala persoalan yang terjadi di RSUD Pendau Donggala masih menunggu kebijakan pimpinan dalam hal ini Bupati Donggala.

Sebelumnya, sebanyak 77 pegawai Rumah Sakit RSUD Pendau Tambu membuat surat petisi menuntut pergantian Direktur RSUD Mohamad As’ad, SKM, Msi.

Petisi tersebut berisi sejumlah kritik terhadap kinerja Mohammad As’ad yang dinilai arogan sejak menjabat sebagai Direktur RSUD Pendau.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari Mohamad As’ad terkait petisi dan kondisi RSUD Pendau Tambu.(abd)

Silakan komentar Anda Disini….