PALU, Kabar Selebes – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur dua pelabuhan kunci di Kawasan Teluk Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), yaitu Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan, menandai tahap baru dalam upaya pemulihan pasca-bencana yang mengguncang kawasan tersebut pada tahun 2018.
“Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan kini telah mengalami pemulihan setelah melalui masa yang sulit. Kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastuktur pelabuhan ini sebagai tonggak penting dalam pemulihan pasca-bencana di Kawasan Teluk Palu,” ujar Presiden Jokowi di Kabupaten Donggala, Sulteng, pada Rabu (27/3/2023).
Presiden menekankan pentingnya sektor maritim dan pelabuhan dalam pembangunan ekonomi Indonesia, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Namun, bencana alam yang melanda Kota Palu pada tahun 2018 mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur pelabuhan tersebut.
Presiden menanggapi hal tersebut dengan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulteng dan wilayah terdampak lainnya.
Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan adalah dua pelabuhan yang telah mengalami rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi tersebut, dengan biaya rehabilitasi mencapai Rp233 miliar yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB). Tujuan rehabilitasi ini adalah mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana dan meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan untuk mendukung aktivitas ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Rehabilitasi Pelabuhan Wani meliputi pembangunan dermaga, trestle, gedung kantor, garasi kapal, dan masjid. Sedangkan rekonstruksi Pelabuhan Pantoloan mencakup rehabilitasi trestle, dermaga, perpanjangan struktur atas dermaga, dan gedung kantor KSOP.
Peresmian rehabilitasi dan rekonstruksi kedua pelabuhan ini ditandai dengan pendorongan tuas kapal oleh Presiden Joko Widodo, yang turut didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, serta Penjabat Bupati Donggala Moh. Rifani Pakamundi.***
