Tutup
Sulawesi Tengah

APJAKER Morowali Resmi Dikukuhkan, Bangun Sinergitas dan Kolaborasi

×

APJAKER Morowali Resmi Dikukuhkan, Bangun Sinergitas dan Kolaborasi

Sebarkan artikel ini
Pengukuhan dan rapat kerja pengurus APJAKER Morowali periode 2022-2025 di PPR Hangout Place, Bahodopi, Morowali, Sulteng, pada Senin (27/02/2023) siang. (Foto: Ahyar Lani/KabarSelebes.ID)

MOROWALI, Kabar Selebes – Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (APJAKER) Kabupaten Morowali secara resmi dikukuhkan untuk periode 2022-2025.

Pengukuhan dilakukan oleh Bupati Morowali yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab), Yusman Mahbub. Bertempat di PPR Hangout Place, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Senin (27/02/2023) pagi.

Advertising

Pengukuhan dan rapat kerja pengurus APJAKER Morowali berlangsung sejak pagi hingga petang.

Ketua Panitia Pelaksana, Abd Rahman Tanra, melaporkan tentang pelaksanaan kegiatan. Bahwa berdasarkan petunjuk AD/ART APJAKER Morowali dan hasil musyawarah anggota pada September 2022.

Pelaknaan kegiatan bertujuan mewujudkan ‘Sinergitas dan Kolaborasi’ bersama dukung investasi dan ciptakan iklim usaha yang aman dan kondusif menuju Morowali lebih sejahtera bersama.

Ia menyebut, sebanyak 300 orang peserta dan tamu yang menghadiri acara tersebut. Dengan jumlah anggaran yang terpakai dalam kegiatan sebesar Rp.129.700.000.

“Sumber anggaran berasal dari partisipasi para pimpinan perusahaan LPTKS dan Outshoursing, yang tergabung dalam APJAKER Morowali sebanyak 67 perusahaan,” sebut Rahman.

Panitia pelaksana juga, kata dia, mengucapkan selamat dan sukses kepada ketua umum APJAKER yang terpilih bersama pengurus.

“Semoga dengan jabatan yang emban dapat dijalankan sebaik-baiknya, sehingga APJAKER bisa memberikan konstribusi kepada daerah yang kita cintai,” harapnya.

Sinergitas dan Kolaborasi “Bersama Dukung Investasi dan Ciptakan Iklim Usaha yang Aman dan Kondusif Menuju Morowali Lebih Sejahtera Bersama”.

Ketua Umum APJAKER Morowali, Iswanto S Masirete mengungkapkan, bahwa kehadiran APJAKER menjadi wadah pemersatu bagi seluruh perusahaan kontraktor. Secara yang bergerak di bidang jasa penyedia tenaga kerja.

“APJAKER mendukung pemerintah, investasi, dan perusahaan pemilik kawasan industri, dalam membuka lapangan pekerjaan dan berperan aktif dalam pembangunan daerah, bangsa dan negara,” ungkapnya.

Morowali saat ini, kata dia, ada enam kawasan industri, diantaranya PT IMIP, PT BTIG, PT Transon, PT WANXIANG, dan PT Vale. Ini merupakan peluang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui lapangan pekerjaan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi.

“Termasuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru, khususnya para direktur, komisaris dan lainnya,” ujarnya.

Iswanto menyebutkan, dari jumlah 67 perusahaan yang tergabung di APJAKER, sudah memiliki kurang lebih 10 ribu tenaga kerja.

“Dengan hadirnya APJAKER bagaimana kita dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” tandasnya.

Ketua Dewan Pengawas APJAKER Morowali, Irsad Amir mengatakan, bahwa baru pertama kali organisasi perusahaan lokal ini terbentuk. Didukung oleh pemerintah, perusahaan-perusahaan investasi, dan pihak terkait lainnya.

Keberadaan APJAKER, kata dia, akan selalu konsisten dalam membangun sinergitas dan kolaborasi. Ini menjadi tujuan bersama dalam mendukung investasi dan menciptakan iklim usaha yang aman dan kondusif.

“Sinergitas dan Kolaborasi, ini menjadi tujuan kita bersama, APJAKER Morowali akan selalu hadir membantu demi daerah yang kita cintai ini,” ungkap Irsad.

Ia juga menyampaikan, bahwa saat ini APJAKER tidak hanya di PT IMIP saja, tapi juga sedang memperluas kesempatan dengan PT BTIG di wilayah Kecamatan Bungku Barat.

Bahkan ia pun mengkritisi jumlah gaji atau honor tenaga kerja yang masih dibawah standar seperti di PT BTIG. Kalau di PT IMIP sudah sesuai standar sebagaimana telah diperjuangkan selama ini.

“Ini menjadi konsistensi kita dalam membantu jasa tenaga kerja, khususnya tenaga kerja lokal di Morowali,” tandas Komisaris Utama PT AMP ini.

Sementara, Sekda Yusman Mahbub menyebutkan, bahwa Morowali menjadi salah satu daerah dengan investasi tertinggi. 10 persen investasi di Morowali telah disumbangkan ke negara.

Kurang lebih Rp. 900 triliun target investasi nasional pada 2022, atau sebesar Rp. 55 triliun target investasi di Sulteng pada 2022. Dan pencapaian target investasi di Morowali sebesar Rp. 92 triliun.

“Ini menunjukan bahwa ke depan Morowali akan lebih maju, kita perlu menjalin kerjasama, sinergitas dan kolaborasi dengan stakeholder khususnya APJAKER,” jelasnya.

Saat ini, kata dia, perkembangan investasi pertambangan di Morowali akan sangat banyak membutuhkan tenaga kerja. Olehnya dibutuhkan sebuah lembaga seperti APJAKER. Untuk itu, disarankan kepada Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) untuk bergabung ke APJAKER.

Kegiatan pengukuhan pengurus APJAKER dihadiri Ketua DPRD Kuswandi, Kapolres AKBP Suprianto, Dandim Letkol Inf C Rusmanto, Ketua MUI Bahodopi, Camat Bahodopi Taher, serta para peserta dan tamu undangan lainnya. (ahl)

Silakan komentar Anda Disini….