“Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada keritan di wajahnya hati hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini,” ujar Jokowi saat itu.
Menurut Firman, kritik terhadap sikap Jokowi tersebut tidak hanya datang dari pihak oposisi tetapi juga dari partainya sendiri, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, yang menyoroti perilaku massa yang terkesan hanya “Asal Bapak Senang” kepada Presiden.
Firman mengakui popularitas Gubernur Jawa Tengah itu memang tertinggi, hanya dapat disaingi oleh mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sejumlah lembaga survei di Indonesia mencatatkan Ganjar di posisi tertinggi dengan persentase di atas 30 persen, sementara urutan kedua dan ketiga diduduki antara Anies dan Prabowo pada kisaran 20-an persen.
Pengamat politik dari BRIN lainnya, Siti Zuhro, menyampaikan hal serupa dengan mengingatkan bahwa dalam demokrasi yang memiliki hak suara itu rakyat, bukan dari elite atau presiden.
“Keleluasaan rakyat dalam memilih harus dihormati,” kata Siti kepada BenarNews.
Dia menambahkan bahwa hal paling penting adalah partai politik memberikan informasi selengkap mungkin tentang calon yang dimajukan dan memastikan pemerintah menyiapkan Pemilu 2024 agar berjalan sukses.