PALU, Kabar Selebes – Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II membangun 712 unit hunian tetap (huntap) permanen untuk penyintas gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala guna memenuhi hak dasar masyarakat dan mempercepat pemulihan usai terjadi bencana pada 2018.
Kepala BP2P Sulawesi II Bakhtiar di Palu, Kamis, mengemukakan proses pembangunan 712 unit hunian tetap tersebut dimulai Juli 2022 dan diperkirakan selesai pada Juli 2023. “Penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan 712 huntap sudah dilakukan pada 21 Juli 2022,” ucap Bakhtiar, Kamis (11/8/2022).
Berdasarkan data BP2P Sulawesi II, pembangunan 712 unit huntap tersebut merupakan pembangunan tahap 2A dengan anggaran sebesar Rp120 miliar lebih.
Proyek pembangunan hunian tetap itu membutuhkan waktu 365 hari, dengan kontraktor pelaksana pekerjaan PT Wijaya Karya Beton dan PT Murni Konstruksi Indonesia, sementara teknikal manajemen konsultan adalah PT Indah Karya dan PT Widya Graha Asana.
Bakhtiar menguraikan huntap tahap 2A tersebut, untuk Kabupaten Donggala dibangun di Desa Lende, Tompe, Wani, Lende Ntovea, Tanjung Padang, Ganti, Lompio, dan Loli Dondo. Sedangkan di Kota Palu, hunian yang dibangun adalah hunian mandiri atau lahan pembangunannya disiapkan oleh warga calon penerima manfaat.
Ia mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan pematangan lahan di lokasi yang menjadi sasaran pembangunan hunian tetap. “Saya turun langsung ke lapangan untuk melihat kesiapan dan proses pembangunan, di lokasi juga sudah terpasang stake out kavling rumah dan jalan,” ujar Bakhtiar.
Ia mengaku pihaknya berupaya keras agar pembangunan huntap berjalan sesuai dengan rencana, sehingga masyarakat penyintas bencana yang terdaftar sebagai penerima manfaat dapat segera menempati hunian. “Kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat untuk kelancaran proses pembangunan hunian tetap tahap 2A,” ucapnya.(ant/abd)
Sumber : Antara