LUWUK, Kabar Selebes – Hari kedua perhelatan cabang kaligrafi golongan dekorasi dan kontemforer pada MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Gedung Graha Pemda, 25 Juki 2022.
Dari 52 peserta yang bertanding di dua cabang berbeda yang mewakili 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng itu, ada seorang peserta yang menarik perhatian dewan hakim, peserta kaligrafi dan pengunjung lainnya.
Dia bernama Muhammad Nur Ihsan Koloid, peserta golongan kontemforer putra. Dia merupakan peserta paling belia diantara peserta lainnya yang rata-rata berusia 20an tahun ke atas.
Meski demikian, Ihsan yang usianya belum genap 13 tahun, tak gentar menghadapi lawan-lawannya yang terbilang tangguh demi merebut tiket ke MTQ XXIX tingkat Nasional di Kalimantan Selatan, Oktober 2022 mendatang.
“Bismillah, insya Allah saya bisa selesai dan ingin mengukur kemampuan saya sama kakak-kakak peserta,” ucapnya malu-malu saat KabarSelebes.id menyapanya disela-sela dirinya menggores cet diatas trilpeks berukuran 80×60 sentimeter.
Menurut pengakuan orang tuanya Hasanuddin Koloid, saat ini Ihsan baru duduk di bangku kelas tujuh MTs Negeri 2 Banggai. Tapi, “sejak kelas 4 SD Inpres Kelurahan Dedung Kecamatan Banggai, dia sudah mulai ikut-ikutan lomba kontemforer di MTQ kecamatan pak,” tutur Hasanuddin.
Bahkan, cerita lelaki berusia 64 tahun itu, pernah suatu saat ingin latian, Ihsan sama sekali tak memiliki bahan. Dia pergi menemui “seniornya” meminta sisa-sisa cet yang beberapa puluhan tak digunakan lagi.
“Dia campur-campur sendiri dan kase air, Alhamdulillah bisa di gunakan. Besar hati saya mau belikan tapi saya hanya seorang petani serabutan pak. Untuk makan saja kadang setengah mati pak,” lirih Hasanuddin sambil matanya tampak berkaca-kaca.
Beruntunglah, sambung pria yang memiliki isteri bernama Mutminah Monoarfa, jiwa lukis Ihsan tak surut. Bersama sisa cet tadi, Ihsan terus berkreasi.
Hasilnya, pada MTQ Tingkat Kabupaten Banggai Laut, Desember 2021 lalu, peserta kelahiran tahun 2009 lalu itu meraih terbaik satu dan berhak mewakili Kabupaten Banggai Laut ke MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Luwuk.
“Alhamdulillah, dia mengalahkan Musarfan yang merupakan juara bertahan di cabang kontemforer,” terang Muslimin Butas, sang pelatihnya.
Dimata Muslimin, Ihsan merupakan anak yang memiliki bakat tersendiri. Bagi mantan peserta kaligrafi yang pernah berlomba di tiga cabang berbeda, naskah, dekorasi dan kontemforer itu, Ihsan sangat cepat memahami ketika dirinya mengajari teknik konremforer.
“Dia ini cerdas pak, satu kali saya terangkan, dia langsung mengerti. Bahkan yang tidak ada di otak saya, dia bisa mampu menuangkan jadi sebuah karya. Dia memiliki keorisinalan yang dapat jadi sebuah karya tersendiri bagi Ihsan,”jelas Muslimin. (hcb)
Laporan : Hasan Cl. Bunyu