PALU, Kabar Selebes – PT Kelor Organik Indonesia (KOI) menyatakan siap menampung dan membeli kelor dari warga guna memenuhi kebutuhan bahan baku yang mencapai ratusan ton per tahunnya.
Dalam diskusi bersama lurah dan camat se-Kota Palu bertema ‘Sosialisasi Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Kelurahan Melalui Pengembangan Budidaya Kelor’, Direktur Utama PT KOI, Fransisca Yauri mengungkapkan saat ini pihaknya membutuhkan kemitraan dengan masyarakat untuk menjamin sediaan bahan baku untuk diolah.
Sebab sejak berdiri tahun 2020 bahan baku, terutama daun kelor yang didapat perusahaan yang berlokasi di Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi itu sangat timpang dengan besarnya kebutuhan.
Karenanya Sisca berharap para lurah maupun camat menjadi penggerak bagi warga untuk membudidayakan kelor dan menjadi pemasok kebutuhan di perusahaan tersebut.
“Kami siap menampung kelor dari warga. Kebutuhan kami sekitar 500 ton pertahun, sedangkan saat ini kami rata-rata baru dapat 2 ton perbulan,” kata Sisca dalam diskusi yang digelar di Kelurahan Tipo, Rabu (6/7/2022).
Saat ini bahan baku yang diolah PT KOI, selain didapat dari kebun yang dikembangkan perusahaan, juga dari warga yang sudah bermitra dengan perusahaan. Walau begitu Sisca bilang jumlah yang didapat belum mencukupi.
Selain kuantitas, kualitas juga menjadi syarat penting dari perusahaan agar kelor dari warga bisa diterima. Untuk itu Direktur Lapangan PT KOI, Adi Kusnadi mengatakan pihaknya siap memberi bimbingan ke warga bahkan meminjamkan mesin pengering.
Bimbingan itu menurut Adi penting lantaran kualitas bahan baku yang baik hanya bisa didapat dari pemilihan daun hingga pengeringan yang baik pula. PT KOI sendiri punya SOP pemilihan bahan baku yang menekankan pada metode ‘penguncian nutrisi Kelor’ yang mesti jadi standar bagi para mitra.
“Kualitas tanaman kelor di Palu dan sekitarnya rata-rata baik, tinggal bagaimana mengolah atau mengeringkannya. Di situ kuncinya,” Adi mengatakan.
Mengenai harga pembelian PT KOI memberikan 2 skema. Bagi mitra yang menggunakan mesin pengering pinjaman perusahaan harga daun kelor Rp35 ribu per kg dan Rp50 ribu jika menggunakan mesin sendiri.
Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Palu, Husaema mengaku akses kemitraan dari PT KOI itu bisa menjadi solusi peningkatan kesejahteraan warga Palu. Apalagi kelor sudah menjadi tanaman yang akrab dengan budaya warga di daerah ini.
“Ini selaras dengan keinginan Pemkot Palu yang mendorong pengarusutamaan kesejahteraan masyarakat berbasis sumber daya alam. Kami siap mendukung,” Husaema yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi itu menjelaskan.
PT KOI sendiri merupakan perusahaan yang mengolah kelor menjadi berbagai produk seperti serbuk, tepung, teh, dan sebagainya. Produk yang dihasilkan bahkan sudah mendapat sertifikasi kualitas.(abd/adv)
Laporan : Abdee Mari